Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Sabhe Satha Bhavantu Sukhitatta

Kompas.com - 16/05/2022, 11:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA tanggal 16 Mei 2022, umat Buddha di Indonesia merayakan Hari Raya Waisak atau dalam bahasa Pali: Waisaka dan Sanskrit: Vaisakha sebagai Hari Tri Suci memperingati kelahiran Siddharta Gautama di Lumbini, pencerahan di Bodh Gaya serta kewafatan Siddharta Gautama di Kusinara.

Waisak juga dikenal sebagai Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka.

Pada masa kini, perayaan Waisak di Indonesia dipusatkan di kawasan Candi Borobudur yang telah resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia dalam bentuk mahakarya arsitektural kuil Buddhisme terbesar dan termegah di planet bumi.

Bersama ibu Aylawati Sarwono, saya menempuh perjalanan udara dari Kathmandu terbang ke Lumbini yang terletak di timur Kapilawastu dan barat daya Devadaha Shakya.

Menurut keyakinan umat Buddha, Siddharta Gautama dilahirkan di Kapilawastu yang setelah para arkeolog menemukan sebuah pilar di Rupandehi pada tahun 1896 ditetapkan sebagai monumem mengenang kunjungan Maharaja Ashoka ke kawasan yang kini disebut sebagai Lumbini.

Kawasan Lumbini kontemporer terdiri dari tiga area, yaitu Taman Suci, zona Monastik dan Pusat Kebudayaan New Lumbini Village.

Kawasan Taman Suci merupakan episentrum Lumbini terdiri dari tempat kelahiran Sang Buddha, kuil Mayadewi, pilar Ashoka, Batu Pertanda, skulptur Kelahiran Sang Buddha, Kolam Suci Puskarini dan berbagai reruntuhan stupa dan vihara kuno.

Ketika berada di Lumbini, ibu Ayla sempat bergabung dengan para bhikku bermeditasi di bawah naungan pohon Boddhi yang dianggap sakral sebab diyakini sebagai tempat Sang Buddha bermeditasi.

Suasana internasional merajut perdamaian antarbangsa di marcapada paling terasa di kawasan New Lumbini Village di mana umat Buddhisme dari China, Jepang, Myanmar, Jerman, Austria, Perancis, Singapura, Kamboja, Vietnam dan lain-lain negara masing-masing mendirikan vihara dan kuil dengan beraneka ragam gaya kebudayaan arsitektural.

Sebagai umat Nasrani yang mengagumi ajaran Budhhisme, di Lumbini saya memperoleh kesempatan merasakan getaran sukma spiritual demi mencoba lebih dalam menghayati makna adiluhur yang terkandung pada ajaran utama Sang Buddha, yaitu kesadaran bahwa kemelekatan merupakan sumber penderitaan manusia.

Di Lumbini pula saya sempat melihat sebuah billboard menampilkan Pancasila versi Buddhisme.

Dalam kesempatan melalui naskah sederhana ini saya mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak kepada segenap umat Buddha. Sabhe Satha Bhavantu Sukhitatta. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com