Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Hepatitis Akut Misterius: Prokes dan Vaksin Hepatitis

Kompas.com - 06/05/2022, 10:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum usai Covid-19 melanda, kini muncul hepatitis akut misterius yang banyak menyerang anak-anak.

Dikatakan misterius, pasalnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Berbeda dengan penyakit hepatitis umumnya yang biasanya disebabkan oleh virus Hepatitis tipe A, B, C, D, atau E.

Di Indonesia, sudah ada 3 anak di DKI Jakarta yang meninggal diduga akibat terserang penyakit baru ini. Selain itu, ada ratusan kasus lain yang saat ini statusnya juga masih suspek atau terduga hepatitis misterius.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman Sehat Negeriku menyebut pihaknya hingga saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi demi mengetahui asal penyakit ini.

Meski belum dapat dipastikan, dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi di RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A menyebutkan dugaan awal hepatitis misterius ini disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lain.

Virus-virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan manusia.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius: Gejala, Pencegahan, dan Langkah Pemerintah

Upaya pencegahan

Prof Hanifah menyebut ada sejumlah hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” kata dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 juga baik diterapkan dalam rangka mencegah hepatitis misterius ini.

"Personal higiene dan sanitasi, cuci tangan, jangan bertukar alat makan atau penggunaan bersama, dan tetap prokes pakai masker, dan upayakan hindari kerumunan," jelas Nadia.

Satu hal lain yang juga ditekankan oleh Nadia adalah pentingnya anak untuk mendapatkan vaksin hepatitis yang sudah ada.

"Segera lengkapi vaksinasi hepatitis, walau belum tahu efektifitasnya dengan hepatitis baru seperti apa proteksinya," jelas Nadia.

Yang sudah tersedia saat ini adalah Hepatitis A dan Hepatitis B yang vaksinnya diberikan pada bayi juga anak dengan jadwal yang berbeda-beda.

Misalnya, vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan pada bayi yang baru lahir, maksimal 12 jam setelah kelahirannya. Dosis lanjutan juga akan diberikan ketika bayi berusia 2, 9, dan 15 bulan.

Halaman:

Terkini Lainnya

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com