KOMPAS.com - Sebuah unggahan menampilkan foto titik-titik cahaya yang merupakan planet beserta bulan tampak sejajar pada 24 April 2022, viral di media sosial.
Salah satunya diunggah oleh akun @langitselatan.
24 April 2022, Bulan perbani akhir (kwartir terakhir) tampak tinggi di langit, sejajar ke arah timur tampak Saturnus, Mars, Venus, dan Jupiter. Masih ada sampai bbrp hari ke depan. Yuk ngamat, motret, dan share. pic.twitter.com/hDJPyNzFD2
— langitselatan (@langitselatan) April 24, 2022
Warganet pun bertanya apakah fenomena tersebut terjadi setiap 100 tahun sekali. Banyak juga warganet yang membagikan hasil foto mereka.
Unggahan tersebut disukai lebih dari 66.700 kali, dibagikan ulang lebih dari 15.900 kali, dan dikomentari lebih dari 900 kali.
Bagaimana penjelasan BRIN tentang fenomena astronomis tersebut? Benarkah ini konjungsi kuintet yang terjadi setiap 100 tahun sekali?
Baca juga: Kapan Semua Planet di Tata Surya Akan Sejajar?
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengungkapkan bahwa planet sejajar atau konjungsi kuintet berikutnya akan terjadi pada 13 Juni 2118, bertepatan dengan 23 Syawal 1542 H.
Sebelum saat ini, konjungsi kuintet terjadi pada 8 Maret 1926 bertepatan dengan 23 Sya'ban 1344 H.
"Jadi, siklusnya tepat 96 tahun 1,5 bulan dalam tahun masehi atau 99 tahun 1 bulan dalam tahun hijriah," kata Andi pada Kompas.com, Senin (25/4/2022).
Oleh karena itu, secara hitungan kasar, bisa disebut konjungsi kuintet terjadi setiap 100 tahun sekali.
"Secara kasar kurang lebih 100 tahun, eksak-nya 96 tahun," tutur Andi.
Fenomena konjungsi kuintet terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1443 H, sehingga bertepatan dengan mudiknya masyarakat Indonesia.
Konjungsi Kuintet adalah 5 benda langit yang tampak segaris secara visual sekaligus terdiri atas Saturnus, Mars, Venus, Jupiter, dan Bulan. Fenomena ini dapat disaksikan hingga tanggal 29 April 2022.
Baca juga: Fenomena Langit Ramadhan Sepanjang April 2022: Konjungsi Superior Merkurius hingga Hujan Meteor
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa konjungsi ini fenomena yang normal terjadi.
"Sebenarnya, konjungsi ini peristiwa yang lazim dalam mekanika benda langit.
setiap planet dan benda-benda langit lain (seperti matahari, bintang, bulan, asteroid, plutoid/planet kerdil) mempunyai periodenya masing-masing dan memiliki titik awal/startnya masing-masing," ujar Andi.
Dia juga menjelaskan dalam gerak rotasi, ada yang namanya sudut fase, yakni sudut yang diukur dari acuan ke benda di sepanjang bidang edar.