Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Badak 6x6 Pindad, Alutsista Baru TNI AD Dilengkapi Baja Antipeluru

Kompas.com - 16/02/2022, 09:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menyerahkan berbagai kendaraan fungsi khusus buatan PT Pindad kepada TNI AD.

Kendaraan yang diserahkan meliputi 7 unit kendaraan tempur Badak 6x6, 26 unit Anoa 6x6 (APC & Komando), dan 10 unit kendaraan taktis Komodo 4x4 (APC).

Prabowo menyerahkannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurahman dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 pada 19-20 Januari 2022.

"Secara simbolis kita serahkan beberapa alutsista produksi dalam negeri kita, yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, Anoa dan komodo dari PT Pindad serta peralatan lainnya untuk angkatan laut dan angkatan udara," ujar Prabowo, dikutip dari laman pindad.com.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur F-15 yang Berpotensi Dijual AS ke Indonesia: Sistem Radar hingga Senjatanya

Lantas, seperti apa spesifikasi kendaraan tempur Badak 6x6?

Spesifikasi Badak 6x6 Pindad

Kendaraan tempur Badak 6x6 dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya untuk mendukung satuan kavaleri.

Badak 6x6 memiliki bobot 16,5 ton, dilengkapi dengan turret (kubah) kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimal dan dioperasikan oleh 3 orang personel.

Mesin diesel 340 horsepower (tenaga kuda) yang dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler mampu membawa Badak 6x6 pada kecepatan maksimal 80 kilometer per jam dengan daya jelajah sejauh 600 kilometer.

Badak 6x6 juga dilengkapi body protection baja antipeluru dan memiliki level proteksi stanag level 3.

Kemudian, kendaraan tempur Badak 6x6 memiliki panjang 6.000 mm, lebar 2.500 mm, dan tinggi 2.900 mm.

Baca juga: Spesifikasi KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal TNI AL yang Miliki Daya Hancur Besar

Kendaraan tempur lainnya buatan Pindad

Tangkapan layar laman Pindad.pindad.com Tangkapan layar laman Pindad.

PT Pindad (Persero) mulai masuk pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor pada 1993 melalui program Mobil Nasional.

Pindad bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan, khususnya kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan, di antaranya kendaraan taktis 4x4 Komodo dan Panser 6x6 Anoa yang telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian, serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Baca juga: Spesifikasi Tank Harimau, Proyek Kerja Sama Pindad dan FNSS Turki, Memiliki Daya Gempur Maksimum

Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi.

Produk penelitian dan pengembangan lainnya yang dilakukan Pindad adalah produk medium tank Harimau kolaborasi dengan FNSS (Turki) serta didukung oleh Kemenhan.

Tank Harimau dilengkapi senjata turret 105 mm serta diklaim mampu melewati berbagai medan pertempuran.

Baca juga: Sederet Produk Pindad yang Mendunia: Ada Sniper hingga Kendaraan Khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com