Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Obat Alami untuk Batuk dan Pilek

Kompas.com - 06/01/2022, 16:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim penghujan membuat seseorang rentan terkena batuk dan pilek karena pengaruh cuaca. 

Meski tak berbahaya, batuk dan pilek kerap mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengobati batuk dan pilek, Anda bisa memanfaatkan beberapa bahan rumahan untuk penyembuhannya.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?

Daftar obat alami untuk batuk dan pilek

Apa saja yang bisa digunakan untuk mengobati batuk dan pilek secara alami?

1. Madu

Melansir Healthline, madu merupakan obat tradisional untuk meredakan sakit tenggorokan.

Sebuah studi menemukan, madu juga dapat meredakan batuk lebih efektif daripada obat OTC yang mengandung dekstrometorfan.

Anda dapat membuat obat sendiri di rumah dengan mencampur hingga 2 sendok teh madu dengan teh herbal atau air hangat dan lemon.

Baca juga: Cara Membedakan Madu Asli atau Palsu dan Tips Menyimpannya

2. Sup ayam

ilustrasi sup ayam. SHUTTERSTOCK/Plateresca ilustrasi sup ayam.

Sup ayam mungkin bukan obat untuk semua penyakit, tapi ini adalah pilihan tepat saat Anda sakit.

Penelitian menunjukkan bahwa menikmati semangkuk sup ayam dengan sayuran dapat memperlambat pergerakan neutrofil dalam tubuh Anda.

Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang umum. Mereka membantu melindungi tubuh Anda dari infeksi.

Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam

3. Jahe

Manfaat kesehatan dari jahe telah disebut selama berabad-abad, tetapi belum ditemukan bukti ilmiah tentang sifat kuratifnya.

Beberapa irisan akar jahe mentah dalam air mendidih dapat membantu meredakan batuk atau sakit tenggorokan.

Penelitian menunjukkan bahwa itu juga dapat menangkal perasaan mual yang begitu sering menyertai influenza.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Jahe, Kunyit, Laos, dan Kencur

4. Bawang putih

Ilustrasi bawang putih. PIXABAY/MATTHIAS BOECKEL Ilustrasi bawang putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com