KOMPAS.com - Gerhana Bulan sebagian akan kembali menyambangi wilayah Indonesia pada Jumat (19/11/2021).
Melansir informasi resmi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), peristiwa ini menjadi Gerhana Bulan terlama dalam abad ini.
View this post on Instagram
Gerhana Bulan sebagian merupakan kondisi sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi.
Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak Gerhana, maka durasi gerhana akan semakin lama.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN Andi Pangerang menjelaskan, gerhana kali ini mempunyai magnitudo gerhana 0,9785. Permukaan Bulan akan tertutupi umbra Bumi sebesar 97,85 persen, terjadi dekat dengan gugus Pleaides di konstelasi Taurus.
Hal tersebut membuat durasi gerhana bisa berlangsung selama 3 jam 28 menit.
Namun, hanya wilayah Papua yang akan mengalami durasi gerhana paling lama, dalam waktu 2 jam 20 menit sejak Bulan terbit.
Sementara, bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak Gerhana Bulan sebagian.
Baca juga: Matahari Terbit Lebih Cepat 13-18 November, Ini Lokasi dan Waktunya
Fase awal penumbra dan awal sebagian
Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal ini sebab Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.
Setelah itu, terjadi fase awal sebagian pukul 14.18 WIB atau 15.18 Wita atau 16.18 WIT, yang masih belum bisa teramati dari seluruh wilayah Indoensia.
Sementara itu, puncak gerhana sebagian terjadi pukul 16.02 WIB atau 17.02 Wita atau 18.02 WIT.
Wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021 antara lain:
1. Provinsi Papua Barat, kecuali Kabupaten Kepualauan Raja Ampat
2. Provinsi Papua