Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Thomas Cup dan Uber Cup

Kompas.com - 09/10/2021, 14:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Turnamen bulutangkis dunia, Thomas Cup dan Uber Cup digelar pada 9-17 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark.

Kedua kompetisi bergengsi itu sedianya digelar pada 2020, namun baru bisa digelar pada 2021 ini karena situasi pandemi Covid-19.

Dalam catatan sejarah, Indonesia menjadi tim tersukses untuk Thomas Cup dengan koleksi 13 gelar, sedangkan China menjadi tim tersukses untuk Uber Cup dengan 14 gelar.

Tahun ini, tuan rumah Denmark berambisi untuk merebut kembali trofi Thomas Cup yang pernah diraih pada 2016.

Sementara, untuk Uber Cup, juara bertahan Jepang akan menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan gelarnya, setelah tampil kurang meyakinkan pada Olimpiade Tokyo 2020.

Sejarah Thomas Cup dan Uber Cup

Melansir bwfthomasubercups.bwfbadminton.com, Thomas Cup dan Uber Cup merupakan dua kompetisi bulutangkis bergengsi yang memiliki sejarah panjang.

Thomas Cup adalah turnamen yang mempertemukan tim bulutangkis putra terbaik dunia, sedangkan Uber Cup adalah kompetisi untuk tim bulutangkis putri terbaik dunia.

Baca juga: Thomas Cup dan Uber Cup 2020: Pembagian Grup dan Jadwal Pertandingan

Thomas Cup

Piala ThomasKOMPAS/EDDY HASBI Piala Thomas
Thomas Cup diambil dari nama Sir George Thomas, pendiri sekaligus Presiden pertama Federasi Bulutangkis Internasional (sekarang BWF).

Sir George menginginkan bulutangkis memiliki kompetisi level dunia yang bergengsi, semacam Davis Cup di tenis.

Ia kemudian mengusulkan kompetisi itu pada 1939, lima tahun setelah BWF didirikan. Namun, pecahnya Perang Dunia II membuat turnamen itu harus ditunda hingga 1948-1949.

Ketika pertama digelar, kontingen negara dibagi berdasarkan empat zona, yaitu Pan Amerika, Asia (Barat dan Timur), Australasia, dan Eropa.

Kala itu, Thomas Cup dirancang digelar setiap tiga tahun sekali, dengan format best of nine yang terdiri dari lima partai single dan empat double.

Pada final pertama, Malaya menundukkan Denmark 8-1. Kapten tim Malaya, Lim Chuan Geok, menerima trofi langsung dari Sir George.

Pada tahun-tahun berikutnya, perhelatan Thomas Cup menjadi semakin menarik dan mempertontonkan kompetisi yang ketat.

Malaya menyapu tiga edisi pertama Thomas Cup. Pada tahun 1957-1958, tim Indonesia bangkit seperti burung Garuda dan menaklukkan semua penantang selama dua dekade berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com