Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kekeliruan Kelirumologi Teori String

Kompas.com - 25/09/2021, 11:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENDENGAR kabar bahwa apa yang disebut sebagai string theory  atau teori string dianggap gagal mempersatukan hukum-hukum ilmu fisika menjadi theory of everything (teori segalanya), maka Pusat Studi Kelirumologi menelaah apa sebenarnya yang keliru sehingga string theory dianggap gagal mempersatukan hukum-hukum ilmu fisika menjadi theory of everything yang konon sempat menghebohkan dunia fisika sekaligus matematika serta mereka yang mau menghebohkannya.

Penelitian

Tim pemikir Pusat Studi Kelirumologi mencoba menerawang pengembangan dan perkembangan eksperimental sekaligus teoritikal yang berhasil menciptakan apa yang dianggap sebagai keberhasilan fenomenal apa yang disebut sebagai “Standard Model” fisika partikel pada sekitar medio tahun 70an abad XXI.

(Mohon dimaafkan saya memang kerap menggunakan istilah “apa yang disebut sebagai” sebab semua apa yang disebut sebagai itu bukan bikinan saya sendiri).

Meski dianggap sukses besar namun konon apa yang disebut sebagai “Standard Model” dianggap belum berhasil menjawab segenap pertanyaan mau pun perjuangan tak kenal henti para fisikawan menemukan jawaban yang konon malah membuka gerbang ke apa yang disebut sebagai superstring theory.

Kandas

Jika Anda mengerti makna kalimat-kalimat yang saya tulis berdasar penelitian Pusat Studi Kelirumologi berarti Anda memang hebat.

Meski jika tidak mengerti bukan berarti Anda tidak hebat sebab saya sendiri tidak terlalu mengerti apa yang saya tulis.

Sebenarnya tim pemikir yang tergabung pada Pusat Studi Kelirumolgi sejak semula tidak terlalu bersemangat meneliti string theory apalagi superstring theory sebab terkesan saya sendiri sebagai pendiri Pusat Studi Kelirumologi sama sekali tidak mengerti apa yang ditugaskan bagi mereka untuk meneliti.

Semangat makin pudar setelah saya menemukan sebuah buku tulisan seorang fisikawan partikel merangkap guru besar departemen matematika Universitas Columbia, New York bernama Peter Woit dengan judul Not Even Wrong dengan subjudul tidak kalah memudar semangat yaitu The Failure of String Theory and the Continuing Challenge To Unify The Laws of Physics.

Akhirnya, proyek penelitian Pusat Studi Kelirumologi terhadap string theory yang ternyata menurut Prof Peter Woit Not Even Wrong kandas di tengah proses penelitian.

Memang keliru meneliti sesuatu kekeliruan yang dianggap oleh para ilmuwan sebagai Not Even Wrong alias bahkan tidak keliru.

Sebab sebenarnya bukan keliru atau tidak keliru namun bahkan malah tidak ada. Agak-agak mirip judul mahakarya William Shakespeare Much Ado About Nothing alias heboh mubazir tentang sesuatu yang tidak ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com