Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Empat Periode, Korupsi di Probolinggo, dan Munir yang Diracun di Udara

Kompas.com - 07/09/2021, 09:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

HAI, apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik karena karunia kesehatan. Meskipun tren pengendalian Covid-19 di Indonesia makin baik, disiplin menerapkan protokol kesehatanmu semoga tidak kendor.

Seperti terlihat dari data harian yang dipublikasikan, terjadi penurunan jumlah kasus positif Covid-19 secara konsisten.

Senin (6/9/2021), kasus positif selama 24 jam yang terkonfirmasi ada di angka 4.413 kasus. Kita pernah mencapai puncak pada 15 Juli 2021 dengan jumlah kasus 56.757 kasus. 

Keterisian tempat tidur atau BOR (bed accupancy rate) rumah sakit rujukan juga makin turun.

BOR secara nasional ada di angka 19 persen. BOR RS Darurat Wisma Atlet Jakarta di angka 9 persen.

Data penurunan yang menunjukkan perbaikan pengendalian Covid-19 ini mudah terkonfirmasi.

Di media sosial atau grup percakapan, kita tidak lagi dalam situasi terteror karena kabar duka seperti terjadi di sepanjang Juli 2021.

Mudah-mudahan kemampuan kita mengendalikan Covid-19 bisa berlanjut untuk jadi pijakan sejumlah kegiatan lain yang juga penting.

Setelah sekian lama tidak ke kantor, kemarin saya ke kantor. Dalam perjalanan dari Tangerang Selatan, saya dapati kepadatan kendaraan menuju kantor di Palmerah, Jakarta. 

Warga menggunakan aplikasi PeduliLindungi di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/8/2021).  ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto Warga menggunakan aplikasi PeduliLindungi di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/8/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Kabar baik tentu saja. Masyarakat mulai kembali beraktivitas. Disiplin penerapan protokol kesehatan terlihat dari tertibnya penggunaan masker dan menjaga jarak.

Di kantor, saya melihat suasana tidak sepi seperti sebelumnya. Beberapa kursi yang sebelumnya kosong ada yang menduduki.

Kantor yang mulai hidup karena perjumpaan dengan beberapa teman kerja mengobati rindu suasana kerja yang selama ini hanya dilakukan dari rumah saja.

Semoga kamu merasakan kembali berangsur normalnya situasi karena kemampaun kita bersama mengendalikan Covid-19 secara terus menerus.

Ya, terus menerus. Covid-19 tidak akan hilang total. Disiplin penerapan protokol kesehatan secara terus menerus adalah respons untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Karena sudah berjalan nyaris dua tahun, semoga disiplin penerapan protokol kesehatan yang semula terpaksa kita dilakukan sudah menjadi kebiasaan baik yang ringan dijalankan.

Manusia adalah makhluk kebiasaan. Kita terbentuk dari kebiasaan yang terus menerus kita lakukan.

Karena itu, penting melihat kembali kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan baik akan membentuk kebaikan. Kebiasaan buruk akan membentuk keburukan. 

Korupsi di Probolinggo

Soal kebiasaan buruk, minggu lalu, di pengujung Agustus 2021, kita dikejutkan dengan persitiwa yang mengungkapkan perjalanan kebiasaan buruk yang berlangsung sekian lama.

Kita dikejutkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Probolinggo, Jawa Timur.

Buat kamu yang tidak familiar, Probolinggo berada di tengah-tengah antara Surabaya dan Banyuwangi. Jarak Probolinggo dari Surabaya sekitar 150 kilometer.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (tengah) memberikan keterangan pers tentang operasi tangkap tangan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (kanan) dan suaminya yang juga anggota DPR dan mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin di gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/8/2021) dini hari. KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin serta mengamankan barang bukti Rp326.500.000 dan menahan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait seleksi kepala desa di Kabupaten Probolinggo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak A Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (tengah) memberikan keterangan pers tentang operasi tangkap tangan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (kanan) dan suaminya yang juga anggota DPR dan mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin di gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/8/2021) dini hari. KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin serta mengamankan barang bukti Rp326.500.000 dan menahan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait seleksi kepala desa di Kabupaten Probolinggo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Hal yang mengejutkan adalah, Bupati Probolonggi Puput Tantriana Sari ditangkap Tim KPK karena dugaan suap jual beli jabatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com