Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Gempa M 5,3 Padang Lawas Utara, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 11/08/2021, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa dengan kekuatan M 5,3 mengguncang Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara pada Rabu (11/8/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa getaran yang dirasakan cukup kuat.

Bahkan, guncangan terasa hingga ke Kota Padang Sidempuan dan Tapanuli Selatan.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (11/8/2021), saking kuatnya gempa, salah satu warga Kota Padang Sidempuan April Yanti menceritakan peralatan dapurnya sampai terlempar keluar akibat kuatnya getaran gempa.

April menambahkan, kejadian tersebut berlangsung selama 6 detik.

Meski begitu, hingga kini pihak BMKG belum mendapatkan adanya laporan korban jiwa dari peristiwa itu.

Baca juga: Alasan Angka Kematian Covid-19 Penting dan Seharusnya Tak Dihapus...

10 fakta terkait gempa Padang Lawas Utara

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, informasi awal kekuatan gempa yang terjadi di Padang Lawas Utara yakni M 5,2.

Angka tersebut diperoleh berdasarkan update pemutakhiran kekuatan gempa.

"Gempa tektonik ini memiliki magnitudo (update) 5,2 pada hari Rabu, 11 Agustus 2021 siang hari pada pukul 12.19.06 WIB," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Menurutnya, gempa ini termasuk merusak karena dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Setop Siaran TV Analog dan Migrasi ke Digital

Berikut fakta gempa Padang Lawas Utara:

  1. Gempa terjadi di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. Gempa tektonik ini memiliki magnitudo (update) 5,2 pada hari Rabu, 11 Agustus 2021 siang hari pada pukul 12.19.06 WIB.
  2. Pusat gempa di darat. Episenter terletak pada koordinat 1,41 derjat Lintang Utara dan 99,41 derajat Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 16 km arah timur Padangsidempuan dengan kedalaman 15 km.
  3. Gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal. Gempa ini dikenal sebagai “shallow crustal earthquake” akibat dipicu aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Besar Sumatera (The Great Sumatra Fault Zone) tepatnya pada Segmen Toru.
  4. Gempa dipicu sesar geser. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar/geser menganan (dextral strike slip fault). Hasil analisis ini sesuai dengan karaktersistik mekanisme sumber gempa Sesar Besar Sumatra.
  5. Guncangan gempa dirasakan sangat kuat. Di Aek Godang, Batang Toru dan Padang Sidempuan guncangan mencapai skala intensitas IV-V MMI yang dirasakan oleh semua penduduk, bahkan banyak warga yang berlari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Gempa ini juga dirasakan di Padang Lawas dan Tapanuli Tengah dalam skala intensitas II-III MMI.
  6. Gempa ini menimbulkan kerusakan. Berdasarkan laporan gempa ini menimbulkan kerusakan ringan seperti retak-retak pada dinding, seperti yang terjadi di Komplek Perumahan Bandara Aek Godang dan bangunan Pondok Pesantren Nurul Falah, Panompuan.
  7. Terjadi gempa susulan. Hingga pukul 15.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan (aftershock) sebanyak 2 kali pada pukul 12.31 WIB dengan magnitudo 3,1 dan pada pukul 13.47 WIB dengan magnitudo 2,2.
  8. Gempa ini diawali dengan gempa pembuka. Sebelum terjadi gempa dengan magnitudo 5,2 sebelumnya BMKG mencatat adanya aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) pada pukul 12.16 WIB dengan magnitudo 3,4.
  9. Wilayah yang dilanda gempa ini dikenal sebagai kawasan rawan gempa. Hal ini karena wilayahnya yang berada pada jalur Segmen Toru yang memiliki tingkat seismisitas yang aktif dengan laju geser sesar mencapai 9 milimeter per tahun.
  10. Beberapa kali di wilayah ini pernah terjadi gempa kuat dan merusak. Di wilayah ini berdasarkan sejarah gempa pernah terjadi gempa kuat dan merusak pada masa lalu yaitu pada tahun 1916 (M6,8), 1921 (M7,0), 1984 (M6,4) dan 1987 (M6,6).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Tren
Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Tren
6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Tren
5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com