Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Sejumlah Warga Disebut Meninggal Bersama usai Vaksin di Probolinggo

Kompas.com - 28/07/2021, 06:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sebuah unggahan pesan yang menyebut adanya warga Desa Leces, Probolinggo, Jawa Timur pada 16 Juli 2021 meninggal dunia secara bersamaan viral di media sosial Facebook.

Adapun warga yang meninggal dalam pesan yang beredar tersebut disebutkan meninggal usai divaksin (vaksin Covid-19).

Dari hasil penelusuran yang dilakukan, peristiwa tersebut terjadi di Lamongan, Jawa Timur, dan penyebab meninggalnya korban tersebut bukanlah karena vaksin, melainkan karena sakit serta usia tua.

Narasi yang beredar

Sebuah informasi mengenai adanya warga yang meninggal seusai vaksin Covid-19 secara bersamaan ramai dibagikan sejumlah netizen.

Informasi yang beredar tersebut dikatakan terjadi di Desa Leces, Probolinggo, Jawa Timur.

Adapun narasi yang beredar adalah sebagai berikut:

Innalillahi Wainnailaihi Roji'un ...
Desa Leces Probolinggo, 16 Juli 2021
Meninggal bersama setelah divaksin !
Kalau sudah begini, siapa yang bertanggungjawab?
Apa ada misi terselubung?
Supaya 2 milyar Rakyat Negara Komunis bisa masuk ke Indonesia dgn mudah?
Negeri ini akan dijajah Aseng, tidak perlu menggunakan senjata, tidak perlu dengan perang, tidak perlu dgn modal besar, cukup dengan SUNTIK MATI !
Penjelasannya bagaimana klo sampe ada korban jiwa setelah menjalani vaksin spt ini? Dgn alasan mrk pny penyakit komorbid? Udah tau mrk pny penyakit komorbid kok tetep divaksin? Sdgkan ada beberapa penyakit yg memang tdk boleh menerima vaksin tp di beberapa berita nakes tetep maksa dan akibatnya nyawa penerima vaksin melayang !!!
NURANINYA DIMANA INI???
INI NYAWA MANUSIA ! KYK GA ADA HARGANYA !!!
STOP GOBLOK ! DAN MULAI LINDUNGI DIRI KALIAN MASING2 !!” demikian tulis narasi yang beredar.

Informasi yang beredar tersebut sembari menyertakan sebuah video yang menunjukkan sekumpulan orang tengah menyusun 5 keranda di dalam masjid.

Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook berikut dan akun Facebook berikut.

Hoaks sejumlah orang meninggal bersamaan karena vaksintanngkapan layar Facebook Hoaks sejumlah orang meninggal bersamaan karena vaksin

Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com menggunakan potongan gambar yang diambil dari video viral tersebut ditemukan bahwa gambar identik dengan dengan gambar pada pemberitaan laman Beritajatim.com yang berjudul “Sehari, 5 Jenazah Warga Lamongan Dimakamkan Bersamaan,”.

Gambar juga identik dengan gambar pada situs Jatim IDNTimes berjudul “Viral 5 Warga Lamongan Disalatkan Bersama, Camat: Bukan COVID-19”.

Adapun menilik dari pemberitaan di kedua portal berita tersebut, kejadian itu di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Adapun kelima korban yang dishalatkan tersebut disebutkan meninggal karena sakit lama dan juga karena usia lanjut.

Hal ini sebagaimana disampaikan Camat Paciran, Yuli Wahyuono.

“Kelima jenazah tersebut dimakamkan seperti pada umumnya, karena tidak meninggal akibat Covid (Covid-19). Dari lima orang tersebut, tiga di antaranya sudah sepuh, dan dua lainnya karena memang sudah sakit lama,” ungkap Yuli dalam pemberitaan Berita Jatim.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com