Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Patung Soekarno Menunggang Kuda yang Diresmikan Prabowo di Kemhan

Kompas.com - 06/06/2021, 17:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Patung Presiden pertama Indonesia Soekarno menunggangi kuda berdiri dengan gagah di Lapangan Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Patung diresmikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada Minggu (6/6/2021) ini.

 

Dalam pidato peresmian, Prabowo mengungkap kisah di balik patung sang Proklamator tepat di hari kelahirannya ke-120 tersebut.

Kisah ini berkaitan dengan sejarah angkatan perang Republik Indonesia dan Soekarno yang menjabat sebagai Panglima Tertinggi.

Seperti apa ceritanya?

Baca juga: Resmikan Patung Bung Karno, Prabowo: Semoga Cita-Cita Beliau Terwujud

Soekarno dan Hari Angkatan Perang pertama 

Prabowo dalam pidato peresmiannya menjelaskan, patung tersebut tak lain adalah patung Soekarno yang merupakan panglima tertinggi kala itu.

Soekarno saat ini menjadi inspektur upacara Hari Angkatan Perang pertama pada 5 Oktober 1946 di Yogyakarta.

"Patung ini adalah ketika Presiden Sukarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada Hari Angkatan Perang yang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara, di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukan memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan," tutur Prabowo.

Patung yang diresmikan di bulan kelahiran Soekarno itu juga menyimpan sejarah yang penuh dengan nilai.

Nilai itu adalah tekad Soekarno belajar menunggang kuda, demi menjalani perannya sebagai seorang Panglima Tertinggi.

Prabowo menyebut menunggang kuda dalam kesempatan itu merupakan permintaan dari para pimpinan tentara kepada Soekarno, karena hal itu sudah menjadi budaya di lingkungan mereka.

"Waktu itu sebagai inspektur upacara, sebagaimana tradisi waktu itu, para pimpinan tentara meminta kesediaan beliau untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda," ujar Prabowo.

Foto dokumentasi saat Soekarno menunggang kuda dan menjadi inspektur upacara, 5 Oktober 1946ANRI Foto dokumentasi saat Soekarno menunggang kuda dan menjadi inspektur upacara, 5 Oktober 1946

Soekarno pun berlatih menunggang kuda meski dalam waktu yang sangat terbatas.

"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda, tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya 3 hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ungkap Menhan.

Berdasarkan arsip Perpustakaan Nasional, upacara Hari Angkatan Perang pertama itu digelar di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Setahun sebelumnya, 5 Oktober 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal dari Tentara Republik Indonesia (TNI) dibentuk.

Untuk kali pertama, pada 5 Oktober 1946 peringatan hari bersejarah itu dilakukan di Yogyakarta.

Baca juga: Biografi Singkat Soekarno, Masa Kecil hingga Perjuangan Kemerdekaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com