Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 5 Juni 2021, Perpusnas Kembali Buka pada Akhir Pekan

Kompas.com - 31/05/2021, 11:35 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan kembali buka pada akhir pekan, mulai 5 Juni 2021 mendatang.

Selama ini, Perpusnas membatasi jumlah pengunjung dan jam operasional untuk pencegahan penularan virus corona penyebab Covid-19.

Sebelumnya, jam operasional Perpusnas dibuka Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB. Sementara, layanan tetap tutup pada hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional.

Sedangkan jumlah pengunjungnya dibatasi maksimal 1.000 orang per hari.

Mulai 5 Juni 2021, jam operasional dan kuota layanan berubah.

Merangkum infromasi di Twitter Perpusnas, berikut jadwal layanan mulai 5 Juni 2021:

Buka di akhir pekan

Sebelumnya layanan operasional Perpusnas tutup pada hari Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional.

Mulai Sabtu (5/6/2021) mendatang, layanan Perpusnas kembali dibuka pada akhir pekan, tepatnya pada Sabtu dan Minggu.

Pada Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa datang dan mengakses layanan di Perpusnas mulai pukul 09.00 sampai 15.30 WIB.

Adapun pada hari libur nasional dan cuti bersama, Perpusnas tetap tutup.

Kuota dan jam opersaional

Ada penambahan kuota layanan hingga 2.000 orang per hari mulai 5 Juni 2021.

Akan tetapi, kuota ini tetap dibagi dengan pembatasan pemustaka per lantai agar mengurangi kerumunan di satu titik tertentu.

Jam operasional pada Senin sampai Jumat, dibuka pukul 08.00 dan ditutup pada 16.00 WIB.

Smentara itu, akses layanan perpustakaan tetap dapat dinikmati melalui aplikasi perpustakaan digital seperti iPusnas, Indonesia OneSearch, e-Resources, Khastara, e-Deposit, Akses Layanan ISBN.

Prosedur berkunjung

Meski kuota dan jam operasional bertambah, Perpusnas konsisten memperketat pengawasan terhadap seluruh pegawai maupun pengunjung yang akan masuk ke gedung Perpusnas untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com