KOMPAS.com - Beberapa bahan makanan mengandung zat-zat kimia yang membahayakan tubuh. Mulai dari bahan pengawet, pewarna, dan bahan-bahan tambahan lainnya.
Ada baiknya sebelum membeli bahan pangan siap olah ini Anda cek dahulu keadaan dan kondisinya untuk mengetahui apakah bahan makanan itu bebas zat-zat berbahaya ataukah tidak.
Terlebih di rentang waktu Idul Fitri hingga Lebaran Ketupat ini, dimana masyarakat masih terus mencari bahan makanan untuk menjamu para tamu dan kerabat sehingga kondisi pasar akan terus ramai karena tingginya permintaan.
Dilansir dari Instagram resmi BPOM, ada beberapa cara membedakan bahan makanan bebas zat kimia dan yang diberi tambahan zat kimia.
Baca juga: Cara Tepat Melakukan Pengaduan Produk ke BPOM
View this post on Instagram
Formalin adalah bahan pengawet yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan alkohol serta berbau cukup menyengat.
Pada penggunaan yang benar, formalin digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis, desinfektan peralatan medis, juga bahan pengawet mayat.
Ciri-ciri bahan makanan yang mengandung formalin:
1. Mie basah: mie tidak lengket, tidak mudah putus, dan lebih mengkilat. Tak seperti mie basah yang gampang membusuk, mie ini tahan lebih dari 24 jam dalam suhu ruang.
2. Tahu: tidak mudah hancur dan bisa bertahan lebih dari 24 jam meski disimpan dalam suhu ruang.
3. Ikan dan daging : tidak dihinggapi lalat meski disimpan di luar lemari tanpa diberi tutup.
Baca juga: Bagaimana Mengetahui Ikan Segar Tanpa Formalin? Ini Penjelasan Ahli
Tak seperti formalin, boraks berbentuk kristal putih dan sering masuk dalam industri skala menengah dan besar seperti digunakan sebagai bahan deterjen, bahan solder, pengawet kayu dan antiseptik kayu.
Ciri makanan yang mengandung boraks:
1. Mie basah, cilok, bakso, lontong dan otak-otak: tekstur sangat kenyal, tidak mudah putus dan tidak lengket.