Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Matahari Department Store, Raksasa Ritel yang Akan Tutup 13 Gerainya

Kompas.com - 28/04/2021, 09:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tahun ini bakal menutup 13 gerai unit usahanya. 

Penutupan belasan gerai Matahari itu karena daya beli masyarakat belum sepenuhnya membaik, terutama setelah dihantam pandemi virus corona Covid-19. 

"Kami akan menutup 13 gerai tahun ini," ujar Chief Financial Officer (CFO) PT Matahari Department Store Tbk, Niraj Jain, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (27/4/2021).

Selain 13 gerai tersebut, tak menutup kemungkinan 10 gerai lain juga akan ditutup jika memang dirasa tak menghasilkan.

Baca juga: Dirgahayu Ke-69 Kopassus, Ini Sejarah Terbentuknya Komando Pasukan Khusus

Sejarah panjang

Dilansir dari laman matahari.co.id, PT Matahari Department Store Tbk ("Matahari" atau "Perseroan") memiliki sejarah yang panjang dalam dunia ritel Indonesia.

Jejak Matahari sebagai raksasa ritel dimulai pada 24 Oktober 1958 dengan membuka gerai pertamanya berupa toko fashion anak-anak di daerah Pasar Baru Jakarta.

Gerai pertama yang bertempat di area seluas 150 meter persegi itu didirikan oleh Hari Darmawan. 

Kemudian, Matahari melangkah maju dengan membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972.

Sejak saat itu, Matahari terus melesat menjadikan dirinya sebagai merek asli nasional.

Baca juga: Hari Puisi Nasional 28 April: Sejarah dan Sosok Chairil Anwar

Sosok Hari Darmawan

Dikutip dari Harian Kompas (4/7/1996) Hari Darmawan memulai perjuangannya dengan membuka toko pakaian di Pasar Baru, Jakarta tahun 1958, tatkala usianya masih 18 tahun.

Lantai dasar toko kecil itu digunakan untuk menjual pakaian. Lantai atas dimanfaatkan istrinya menjahit pakaian. Keduanya bahu membahu membesarkan toko kecil tersebut.

Perjuangannya ketika itu bukan saja supaya dagangan laku, tetapi juga agar tidak diusik para perusuh.

"Pasar Baru masa itu seperti Chicago di Amerika Serikat," tutur Hari. 

Kala itu, banyak orang merasa terancam jiwanya lantaran begitu banyak penyamun berkeliaran di kawasan Pasar Baru dan sekitarnya.

Hari Darmawan, pendiri Grup Matahari.ASWIN RIZAL HARAHAP Hari Darmawan, pendiri Grup Matahari.

 

Tidak sedikit pula anggota gang yang merasa gagah kalau mengamang-amangkan golok. Apa boleh buat, pada tahun-tahun awal, roda bisnisnya hanya berlari dalam kecepatan sedang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com