Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siklon Tropis Seroja: Peringatan BMKG, Lokasi, hingga Pergerakannya

Kompas.com - 05/04/2021, 20:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bibit siklon tropis Seroja menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Badai ini diketahui menimbulkan gelombang ekstrem dan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, hujan deras, dan angin kencang.

Selain itu dampaknya juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum juga pemukiman warga, bahkan memakan korban jiwa. 

Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja, Daerah yang Perlu Waspada hingga Dampaknya

Berikut ini adalah sejumlah fakta yang Kompas.com himpun terkait badai tropis Seroja:

1. Peringatan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini akan adanya bibit siklon tropis di selatan NTT pada 4 April 2021 sejak sehari sebelumnya melalui saluran YouTube BMKG @infoBMKG.

Dalam konferensi pers melalui ruang Zoom, Minggu (4/4/2021), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bibit siklon ini telah berhasil dideteksi BMKG sejak 2 April 2021 sebagai Bibit Siklon Tropis 99S.

"BMKG telah mengeluarkan rilis informasi potensi cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak tanggal 2 April 2021," kata Dwikorita. 

Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Bisa Picu Gelombang Setinggi 6 Meter di Perairan Selatan NTT

Bibit sikon itu memang akan menyebabkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah, termasuk wilayah NTT yang ketika itu disampaikan akan turun hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan kilat. 

2. Lokasi

Siklon tropis yang kemudian dinamai Seroja ini tumbuh di wilayah Laut Sawu atau di sisi barat daya Pulau Timor atau sisi utara-barat Pulau Rote, NTT. 

3. Kecepatan angin

Berdasarkan pemantauan Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB, angin memiliki bergerak dengan kecepatan 16km/jam.

Diperkirakan, siklon tropis Seroja intensitasnya akan menguat dalam 24 jam ke depan.

Sementara pada hari sebelumnya, 4 April 2021 pukul 19.00 WIB, kecepatan angin maksimum di pusat sistem siklon trolis ini mencapai 55km/jam.

Baca juga: Apa Itu Siklon Tropis Seroja? Asal Penamaan, Dampak dan Penyebabnya


4. Bergerak ke barat daya

Siklon tropis ini terpantau bergerak ke arah barat daya, sehingga perlahan menjauh dari wilayah daratan Indonesia. 

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyebut dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini akan mereda dalam 3 hari ke depan. 

5. Penamaan Seroja

Penamaan Seroja diberikan sesuai urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional, hal ini karena wilayah tumbuh dan berkembangnya masuk ke dalam wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC (Tropical Cyclon Warning Centre).

Baca juga: 12 Wilayah Terdampak Siklon Seroja di NTT, Data Korban dan Kerusakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com