Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Vaksin Sinovac Disebut Dibuat Sebelum Pandemi karena Kedaluwarsa 25 Maret 2021

Kompas.com - 16/03/2021, 09:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 merek CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, telah dibuat sejak sebelum pandemi.

Informasi itu menyebutkan, vaksin CoronaVac yang digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 di Indonesia memiliki masa kedaluwarsa dua tahun dan akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.

Berdasarkan masa kedaluwarsa itu, informasi tersebut menyimpulkan bahwa vaksin CoronaVac telah dibuat sejak 25 Maret 2019, atau sejak sebelum Covid-19 diidentifikasi pertama kali.

Dari penelusuran dan konfirmasi tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dalam narasi yang beredar karena tidak tepat memahami masa kedaluwarsa dan masa produksi vaksin Covid-19.

Untuk vaksin CoronaVac yang digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia, BPOM telah menetapkan bahwa umur simpan vaksin tersebut adalah enam bulan sejak tanggal produksi.

Artinya, vaksin CoronaVac yang akan habis masa simpannya pada 25 Maret 2021 adalah vaksin yang diproduksi enam bulan sebelumnya, bukan dua tahun seperti dalam narasi yang beredar.

Narasi yang beredar

Informasi itu diunggah akun Facebook Merah Putih Arya, Senin (15/3/2021).

Berikut narasi selengkapnya:

"INFO DARI RAKYAT JELATA
Info 1: Vaksin Sinovac kadaluarsa tanggal 25 Maret 2021. Maka harus dihabiskan.
Info 2: Masa kadaluwarsa Vaksin Sinovac adalah 2 tahun.
Semua info itu disampaikan oleh pejabat Kemenkes di koran online milik grup media yang konon paling kredibel di Indonesis.
Sebagai rakyat jelata saya menghitung berarti Vaksin Sinovac telah dibuat pada 25 Maret 2019. Jadi Vaksinnya ada dulu baru pandeminya nyusul.
"Keren sekali kan?"

Tangkapan layar narasi yang menyebut vaksin Sinovac sudah dibuat dua tahun lalu atau sebelum pandemiScreenshot Tangkapan layar narasi yang menyebut vaksin Sinovac sudah dibuat dua tahun lalu atau sebelum pandemi

Narasi tersebut juga disertai tangkapan layar pemberitaan Kompas.com, Minggu (14/3/2021), yang berjudul Vaksin Sinovac Disebut Kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, Begini Penjelasan Kemenkes.

Narasi yang diunggah tersebut menyimpulkan pernyataan dari Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dan Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil.

Pengunggah menyimpulkan, vaksin Covid-19 telah dibuat sejak sebelum pandemi.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (14/3/2021), Nadia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, merujuk pada vaksin CoronaVac pengadaan batch pertama.

"Vaksin ini telah kita gunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 orang pemberi pelayanan publik. Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan," kata Nadia.

Sementara itu, Kusnandi mengatakan, vaksin Covid-19 CoronaVac memiliki masa kedaluwarsa dua tahun sehingga vaksin yang saat ini siap suntik harus segera dihabiskan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com