Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 168 Dokter di Indonesia Meninggal akibat Virus Corona

Kompas.com - 22/11/2020, 20:33 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Total jumlah kasus virus corona di Indonesia per Minggu (22/11/2020) telah mencapai 497.668 kasus, dengan jumlah sembuh 418.188 kasus dan kematian 15.884.

Terkait kematian akibat Covid-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat jumlah dokter yang meninggal akibat virus tersebut per Jumat (20/11/2020) ada sebanyak 168 orang.

Dari jumlah tersebut, 146 orang atau 87 persen dokter laki-laki dan 22 orang atau 13 persen dokter perempuan.

Para dokter yang wafat terdiri dari 87 dokter umum (4 guru besar), 79 dokter spesialis (6 guru besar), dan 2 residen di 23 provinsi.

Baca juga: IDI: Pandemi Belum Sampai Puncak, Situasinya Dipengaruhi Mobilitas Masyarakat

Berikut rincian data per provinsi:

  • Aceh: 6 dokter
  • Sumatera Utara: 24 dokter
  • Sumatera Barat: 1 dokter
  • Riau: 5 dokter
  • Kepulauan Riau: 3 dokter
  • Sumatera Selatan: 3 dokter
  • Jambi: 1 dokter
  • Banten: 6 dokter
  • Jawa Barat: 12 dokter
  • DKI Jakarta: 27 dokter
  • Jawa Tengah: 12 dokter
  • DI Yogyakarta: 2 dokter
  • Jawa Timur: 36 dokter
  • Bali: 5 dokter
  • Kalimantan Selatan: 4 dokter
  • Kalimatan Timur: 5 dokter
  • Nusa Tenggara Barat: 2 dokter
  • Sulawesi Utara: 2 dokter
  • Sulawesi Selatan: 7 dokter
  • Papua Barat: 1 dokter

Baca juga: Banyak Tenaga Kesehatan Gugur, PB IDI Minta Masyarakat Hindari Kerumunan

Protokol kesehatan dan waspada OTG

Sebelumnya, Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma Januarto mengatakan harus ada kerjasama menyeluruh dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Selain mencegah penyebaran virus corona, upaya tersebut juga dinilai bisa membuat para tenaga medis dan tenaga kesehatan melanjutkan pekerjaan penting tanpa mempertaruhkan nyawa.

"Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerjasama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," ujar Ari, 15 Oktober 2020.

Sementara itu, Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI Eka Ginanjar menjelaskan, orang tanpa gejala atau orang yang terinfeksi Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala atau hanya bergejala ringan sangat harus diwaspadai.

"Orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan testing Covid-19. Kemudian melakukan aktifitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan, dan lalu menularkannya pada orang lain yang rentan," tuturnya.

Baca juga: IDI: Uji Klinis terhadap 1.000-2.000 Relawan Belum Bisa Pastikan Vaksin Aman

Eka menegaskan, orang yang mengalami gejala seperti flu, sebaiknya tetap di rumah dan melakukan testing.

"Sementara bagi orang yang mengalami gejala seperti flu walaupun hanya ringan, janganlah meremehkan hal ini," kata Eka.

"Hindari keluar rumah atau pun berkumpul, dan segera lakukan testing. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan Covid-19 saat ini," lanjutnya.

Hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, lanjut Eka, maka tidak ada pecegahan yang lebih baik daripada menerapkan protokol kesehatan.

"Bukan hanya untuk keselamatan Anda sendiri, dan tetapi juga untuk orang disekitar Anda, orang-orang yang Anda sayangi, kerabat, teman kerja dan masyarakat secara luas," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com