Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Perawatan Pasien Covid-19 Bertambah, Begini Respons IDI

Kompas.com - 29/09/2020, 18:48 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah tercatat beberapa kali menambahkan fasilitas ruang maupun gedung perawatan khusus untuk para pasien Covid-19.

Pertama pengoperasian 4 tower di Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai ruang perawatan pasien virus corona dari tingkat ringan hingga sedang sejak 23 Maret 2020, sebagaimana diberitakan Kompas.com pada 22 Maret 2020.

Empat tower yang dibuka pertama kali adalah tower 1, 3, 6, dan 7. Dari empat tower yang dibuka, hanya tower 6 dan 7 yang digunakan untuk merawat pasien.

Sementara, tower 1 digunakan untuk ruangan petugas medis dan tower 3 untuk Posko GugusTugas Penanganan Covid-19.

Seiring bertambahnya kasus Covid-19 di Jakarta, diberitakan Kompas.com pada 20 September 2020, Satgas Penanganan Covid-19 pun membuka tower 5 dan 4 di Wisma Atlet Kemayoran untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

Terakhir, Kompas.com memberitakan pada Senin (28/9/2020), Satgas Covid-19 juga membuka tower 8 di Wisma Atlet Pademangan untuk ruang perawatan dan isolasi.

Baca juga: UPDATE 29 September: 4.687 Pasien Covid-19 Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet

Merespons bertambahnya fasilitas itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan pentingnya menambah jumlah tenaga kesehatan yang bertugas merawat pasien virus corona.

"Merespons penambahan RS Rujukan dan penambahan tempat tidur khusus Covid atau ruang isolasi, serta penyiapan tempat isolasi mandiri, diperlukan dukungan tenaga kesehatan yang cukup besar," kata Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relation PB IDI, Halik Malik kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020) malam.

Berdasarkan alasan itu, IDI meminta adanya penambahan tenaga kesehatan.

Hal itu bertujuan agar tenaga medis dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien Covid-19 yang nantinya tertampung.

"Mutlak harus ada pemberdayaan tenaga kesehatan, baik dalam bentuk penugasan khusus dan rekruitmen relawan profesional," sebut dia.

Halik menyebut, hingga saat ini IDI mendata ada ribuan dokter anggotanya yang mendaftar menjadi bagian dari relawan profesional.

"Sampai saat ini dukungan relawan profesional dari IDI utk RSDC Wisma Atlet saja sudah ada ribuan relawan dokter yang mendaftar," sebut Halik.

Dari jumlah yang mendaftar, Halik mengatakan sudah ada 1.052 orang dokter yang terseleksi.

Ia merinci, hingga saat ini, sebanyak 863 dokter relawan dari IDI telah bertugas dalam 27 batch.

"Per batch ada 30-50 orang yang bertugas memberi pelayanan selama 2 minggu-1 bulan, kemudian isolasi selama 2 minggu pasca-penugasan," jelas Halik terkait sistem penugasan para dokter relawan.

Tidak hanya Jakarta, Halik menyampaikan relawan dokter IDI juga ditugaskan ke berbagai rumah sakit di daerah.

"IDI juga men-supply relawan dokter untuk RS Rujukan Covid, baik di DKI Jakarta maupun di daerah-daerah melalui IDI setempat," pungkas Halik.

Baca juga: Begini Prosedur Merujuk Pasien Covid-19 ke Wisma Atlet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com