Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Ketiga Covid-19 di Korea Selatan Mungkin Akan Jadi yang Terbesar

Kompas.com - 21/11/2020, 21:11 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korea Selatan sedang bergulat dengan lonjakan kasus virus corona selama beberapa hari terakhir.

Melihat kondisi itu, seorang pejabat senior memperingatkan adanya potensi gelombang infeksi terbesar jika tidak segera diatasi.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (CDCK) melaporkan 386 kasus baru pada Jumat (20/11/2020).

Dengan tambahan itu, total kasus di Korea Selatan sejauh ini mencapai 30.403 dengan 503 kematian.

Kasus baru yang dicatatkan pada Jumat itu menjadi hari keempat berturut-turut melebihi 300 kasus infeksi, tertinggi sejak Agustus 2020.

"Kami berada di titik kritis; jika gagal untuk memblokir penyebaran saat ini, kami bisa menghadapi infeksi nasional yang besar yang melampaui dua gelombang pertama," kata pejabat senior Lim Sook-young, dilansir dari Reuters, Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jepang dan Korea Selatan, Apa Penyebabnya?

Negeri Ginseng itu dilanda lonjakan kasus pada akhir Februari hingga awal Maret dan Agustus 2020.

Menurut Lim, standar untuk memberlakukan tindakan pembatasan sosial yang lebih ketat diharapkan akan segera tercapai.

Pekan depan, kasus infeksi di Korea Selatan diprediksi melebihi 400 kasus dan lebih dari 600 kasus pada awal Desember 2020.

Infeksi baru-baru ini menyebar di antara perguruan tinggi dan sekolah setelah aktivitas pendidikan dibuka.

Lim secara khusus mendesak agar kaum muda menahan diri untuk tidak mengadakan pertemuan.

Pada Kamis (19/11/2020), Korea Selatan memperketat pedoman pencegahan menjelang ujian masuk perguruan tinggi tahunan pada 3 Desember 2020.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Korea Selatan Kembali Perketat Pembatasan

Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyerukan agar semua pertemuan sosial dibatalkan, tetapi bar, klub malam, layanan keagamaan, dan acara olahraga masih diizinkan beroperasi dengan membatasi jumlah kehadiran.

Korea Selatan saat ini sedang bernegosiasi untuk mengamankan vaksin Covid-19 bagi 30 juta orang atau 60 persen dari populasi.

Jumlah itu termasuk 10 juta dosis yang diperoleh dari fasilitas vaksin global atau dikenal sebagai COVAX.

Wilayah metropolitan Seoul mencatat 262 kasus baru pada hari Jumat, naik dari 218 kasus pada Kamis.

Pejabat kesehatan sebelumnya mengatakan, wilayah ibu kota dapat dilakukan pembatasan lebih ketat jika rata-rata infeksi harian selama seminggu naik menjadi 200 atau lebih.

Baca juga: Update Corona Global 17 November: Kasus Melonjak, Korea Selatan Naikkan Level Pembatasan Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com