Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul 264 dan 253 Suara Sementara untuk Joe Biden di Pilpres AS, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 06/11/2020, 11:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penghitungan suara hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) saat ini tengah berlangsung.

Apabila memantau perkembangan hasil Pilpres AS, terdapat perbedaan hasil penghitungan suara elektoral yang dikutip dari sejumlah media AS.

Perbedaan tersebut adalah terkait jumlah suara sementara capres dari Partai Demokrat Joe Biden. Ada yang menyebut 264, tetapi ada pula yang mengatakan 253.

Media seperti CNN dan Reuters, berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat (6/11/2020) pagi, melaporkan hasil perolehan suara elektoral menunjukkan Biden unggul dengan suara 253, sedangkan capres petahana AS Donald Trump memiliki suara 213.

Hal ini berbeda dengan apa yang diberitakan Fox News, The Guardian, dan Bloomberg. 

Ketiganya menampilkan jumlah 264 suara untuk Biden, sedangkan Trump tertinggal dengan 214 suara.

Baca juga: Joe Biden Minta Semua Suara di Pilpres AS Dihitung: Orang-orang Tidak Bisa Dibungkam

Lantas, apa yang menyebabkan jumlah penghitungan suara berbeda?

Mengutip USA Today, beberapa jaringan media AS menggunakan data polling yang berbeda untuk membuat kesimpulan mengenai negara bagian mana yang dimenangi oleh masing-masing kandidat.

CBS, CNN, ABC, dan NBC adalah anggota dari National Election Pool, sebuah konsorsium yang menggunakan data dari Edison Research.

Adapun Associated Press (AP) yang merupakan sumber banyak media lain, termasuk USA Today, memiliki sistem VoteCast sendiri.

Sedangkan Fox News memiliki sistem analisis pemungutan suara sendiri yang sebagian didasarkan pada data AP untuk proyeksinya.

VoteCast diluncurkan pada pertengahan pemilu 2018 yang merekrut sampel acak pemilih terdaftar menggunakan surat, telepon rumah, ponsel, dan metode online untuk melakukan polling besar-besaran.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Kalah dalam Gugatan Pemungutan Suara di Georgia dan Michigan

Adapun National Election Pool melakukan survei terhadap pemilih di tempat pemungutan suara serta melalui survei telepon terhadap pemilih yang tak hadir dan melalui mail-in.

Penghitungan angka 264 yang dilakukan Fox News adalah ketika Arizona dimasukkan ke dalam penghitungan suara pada Selasa (3/11/2020). Hal ini sempat memicu protes dari para pendukung Trump karena saat itu hanya 73 persen suara yang dihitung.

Namun, beberapa saat kemudian penghitungan Fox News diikuti oleh beberapa media lain seperti AP yang melaporkan jumlah serupa.

Sementara itu, CNN melakukan penghitungan suara lebih sedikit dibanding kantor berita lain karena belum menyebut distrik kongres kedua Maine.

Saat ini penghitungan suara masih berlangsung.

Namun, baik 264 maupun 253, saat ini Trump dinilai jauh untuk mengejar ketertinggalannya.

Baca juga: Ada Resesi dan Gejolak Pilpres AS, Sektor Apa yang Masih Berpotensi Cuan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Jalan Kaki Kurang dari 5.000 Langkah Per Hari

Tren
Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com