KOMPAS.com - Johnson & Johnson sebagai salah satu perusahaan pengembang vaksin Covid-19 mengumumkan menghentikan sementara proses uji coba, setelah diketahui ada relawan yang mengalami masalah kesehatan.
Berdasarkan informasi di laman resmi J&J, perusahaan yang bermarkas di New Jersey, AS ini memutuskan untuk berhenti sejenak dan melakukan pendalaman atas adanya kasus gangguan kesehatan pada relawan yang menerima vaksin produksinya.
"Kami telah menghentikan sementara pemberian dosis lebih lanjut di semua uji klinis kandidat vaksin Covid-19 kami, termasuk uji coba ENSEMBLE Fase 3, karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta penelitian," begitu tertulis dalam informasi laman tersebut.
Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona
Tidak disebutkan dengan jelas gangguan kesehatan seperti apa yang muncul, berapa besar persentasenya, dan siapa yang mengalami sakit.
J&J menegaskan pihaknya tengah meninjau dan menindaklanjuti peserta yang bersangkutan.
"Kita harus menghormati privasi peserta ini. Kami juga mempelajari lebih lanjut tentang penyakit peserta dan penting untuk mengetahui semua faktanya sebelum kami membagikan informasi tambahan," jelas J&J melalui penjelasannya.
Proses ini dilakukan oleh Dewan Pemantau Keamanan Data (DSMB) independen Ensemble, serta dokter klinis dan tim internal mereka.
Baca juga: Calon Vaksin Covid-19 Disebutkan Segera Hadir di Indonesia, Amankah Digunakan?