Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Indonesia, Ini 10 Negara dengan PDB Teratas Dunia Tahun 2024

Kompas.com - 22/07/2020, 15:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Lima negara di Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan akan menduduki posisi teratas negara di dunia dilihat dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan pada 2024 mendatang.

Data tersebut berdasarkan pada proyeksi World Bank atau Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF)

Mengutip laman World Economic Forum, 20 Juli 2020, pertumbuhan ekonomi China memang diketahui terus meningkat sejak tahun 1990-an sehingga negara ini diprediksi tetap masuk dalam 10 negara dengan PDB teratas di dunia.

Sementara, India dan Indonesia baru-baru ini masuk ke dalam daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Kedua negara ini diperkirakan mencapai posisi ketiga dan kelima pada tahun 2024 mendatang.

Kemudian, Jepang, dengan kondisi ekonomi yang stabil, diperkirakan tetap berada di peringkat 4 pada tahun 2024 dan Rusia akan naik ke peringkat 6.

10 negara dengan PDB teratas tahun 2024

Berdasarkan prediksi dari Bank Dunia dan IMF, berikut adalah 10 negara di dunia dengan PDB tertinggi pada 2024:

  1. China
  2. AS
  3. India
  4. Jepang
  5. Indonesia
  6. Rusia
  7. German
  8. Brazil
  9. Inggris
  10. Perancis

Dari prediksi tersebut, diketahui bahwa China diprediksi memiliki PDB teratas pada tahun 2024. Prediksi ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dari PDB tahun 1992 silam.

Baca juga: 5 Negara Asia Tempati Peringkat Teratas Global untuk PDB, RI Peringkat Berapa?

Pada tahun 1992, China berada di urutan terbawah dari 10 negara dengan PDB tertinggi. Saat itu, nomor satu ditempati oleh AS dan urutan kedua ditempati oleh Jepang.

Kemudian, pada 2008, kondisi ekonomi China meningkat pesat dan membuatnya berada di urutan ketiga dari 10 negara dengan PDB teratas di dunia.

Adapun urutan pertama tetap diduduki oleh AS dan disusul Jepang.

Faktor pengaruh dan tantangan

Golongan kelas menengah yang berkembang di Asia disebut menjadi salah satu alasan pergeseran posisi peringkat negara-negara dengan PDB teratas di dunia ini.

Negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia, diperkirakan memiliki jumlah angkatan kerja yang terus meningkat pada beberapa tahun ke depan.

Kondisi ini dinilai berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan di negara-negara tersebut.

Namun demikian, pertumbuhan yang cepat ini juga bukannya tanpa kendala.

Menurut FAO, ada permasalahan yang diprediksi akan muncul dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

Misalnya, semakin tumbuhnya kesenjangan antara pendapatan di desa dan di kota, degradasi lingkungan, dan tantangan baru pada pemerintah dan institusi.

Sebelumnya, diketahui juga bahwa tahun ini, Bank Dunia memasukkan Indonesia ke dalam kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper middle income).

Baca juga: Di Hadapan DPR, Sri Mulyani Sampaikan PDB RI Capai Rp 15.833,9 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com