Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

152 Negara Terinfeksi, Bisakah Orang Kebal terhadap Virus Corona?

Kompas.com - 18/03/2020, 06:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Virus corona baru terus menyebar di seluruh dunia. Penyebaran virus corona di seluruh dunia telah menembus 152 negara.

Seiring dengan itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, China, tersebut juga semakin banyak.

Hal itu mendorong pemerintah untuk meningkatkan upaya menahan penyebaran penyakit yang disebabkannya, secara resmi dikenal sebagai Covid-19.

Lebih dari 5.700 orang telah meninggal dunia akibat penyakit ini, sementara lebih dari 152.000 infeksi telah dikonfirmasi di banyak negara.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pun telah menyatakan wabah itu sebagai pandemik.

Lantas bisakah orang kebal terhadap virus corona?

Baca juga: Atasi Corona, Indonesia Dinilai Bisa Minta Bantuan Lab dan Medis Negara Lain

Tingkat kekebalan akan berkembang secara alami

Melansir Al-Jazeera (15/3/2020), virus yang menyebar dengan cepat biasanya datang dengan tingkat kematian yang lebih rendah dan sebaliknya.

Tetapi, virus corona merupakan strain yang sama sekali baru, sehingga diyakini bahwa tidak ada kekebalan pada siapa pun.

Meski demikian, beberapa tingkat kekebalan terhadap virus tersebut secara alami akan berkembang dari waktu ke waktu.

Hanya saja, bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti orang tua atau orang sakit, paling berisiko menjadi sakit parah karena virus corona.

Meskipun jumlah total kematian sekarang telah melebihi yang tercatat selama wabah sindrom pernapasan akut (SARS) 2002-2003, tingkat kematian saat ini jauh lebih rendah daripada SARS.

Tingkat kematian virus corona adalah 2,4 persen, sementara SARS membunuh 9,6 persen dari mereka yang terinfeksi.

Baca juga: Dari Total 172 Kasus Corona, 9 Pasien Dinyatakan Sembuh

Cara melindungi diri dari virus corona

Para ahli sepakat bahwa penting untuk sering mencuci tangan dengan sabun untuk melindungi diri dari virus. 

Selain itu, tutupi wajah dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin. Kemudian, kunjungi dokter jika memiliki gejala terinfeksi virus corona dan hindari kontak langsung dengan hewan hidup di daerah terdampak.

Sementara, para ilmuwan meragukan efektivitas penggunaan masker wajah terhadap pencegahan virus corona yang menyebar di udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com