KOMPAS.com - Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, Selasa (10/3/2020) pagi, tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Selanjutnya, mereka melakukan kunjungan ke sejumlah tempat. Di antaranya ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima tiba bersama rombongan sekitar pukul 09.15 WIB.
Lantas seperti apa profil Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima?
Baca juga: Hampir 2 Abad Ada di Belanda, Raja Willem Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro ke Jokowi
Melansir Britannica, Willem-Alexander atau bernama lengkap Willem-Alexander Claus merupakan Raja Belanda yang lahir di Utrecht, Belanda, 27 April 1967.
Putra dari Putri Beatrix dan Pangeran Claus ini menjabat sebagai Raja Belanda sejak 2013, usai ibunya turun tahta.
Pangeran Willem-Alexander menerima sebagian besar pendidikannya di Belanda dan pada 1985 menyelesaikan pendidikan sarjananya di Atlantic College, dekat Llantwit Major, Wales.
Setelah menyelesaikan dinas militer di Angkatan Laut Kerajaan Belanda, ia belajar sejarah di Universitas Leiden dari 1987 hingga 1993.
Baca juga: Raja Belanda Willem Alexander Jadi Pilot Pesawat
Sebagai putra mahkota, dia bertanggung jawab untuk melakukan tugas resmi kerajaan.
Di antaranya, mewakili keluarga kerajaan di acara-acara nasional dan internasional maupun menemani ratu dalam kunjungan kenegaraan.
Dia membiasakan diri terlibat dengan berbagai lembaga pemerintah dan organisasi non pemerintah serta berpartisipasi dalam konferensi internasional tentang pengelolaan air, yang menjadi perhatiannya.
Willem memiliki ketertarikan terhadap olahraga, seperti tenis, lari, ski, dan skating.
Baca juga: Jokowi-Iriana Sambut Raja-Ratu Belanda di Istana Bogor
Pada 2 Februari 2002, Willem-Alexander menikah dengan Máxima Zorreguieta kelahiran Argentina (sesudahnya Putri Máxima ) di Amsterdam.
Banyak tamu pernikahan mereka termasuk bangsawan asing, teman dan anggota keluarga lainnya, dan beberapa pemimpin politik Belanda.
Keamanan di Amsterdam diperketat karena takut akan aksi terorisme internasional setelah serangan 11 September, yang telah terjadi di Amerika Serikat beberapa bulan sebelumnya.