Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Haiti, 316 Ribu Orang Meninggal

Kompas.com - 12/01/2020, 09:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Hari ini 10 tahun lalu, gempa bumi besar mengguncang Haiti pada 12 Januari 2010.

Haiti merupakan negara termiskin di belahan Barat akibat penjajahan, pendudukan, dan eksploitasi oleh Spanyol, Perancis dan Amerika Serikat.

Dikutip dari History, negara yang masuk dalam wilayah Amerika Utara ini memiliki sejarah aktivitas seismik berupa gempa besar tahun 1751, 1770, 1842, dan 1946.

Pulau Hispaniola, pulau tempat Haiti dan Republik Dominika, sebagian besarnya terletak di antara dua lempeng tektonik besar Amerika Utara dan Karibia.

Sementara ibu kota Haiti Port-au-Prince dilintasi oleh garis patahan ini.

Kemiskinan membuat infrastruktur dan layanan darurat negara tidak siap dalam menghadapi bencana alam.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR tersebut mengguncang Haiti sebelum jam 4 sore. Pusat gempa berjarak 16 mil dari Port-au-Prince.

Bahkan, Geteran gempa dirasakan hingga Kuba dan Venezuela.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Gempa susulan

Di hari yang sama, terjadi delapan gempa susulan dan 52 gempa selama dua minggu.

Seluruh rumah sakit ibu kota mengalami kerusakan berat, begitu halnya dengan bandara dan pelabuhan.

Hampir 300 ribu bangunan dan jalan utama rusak tak bisa diperbaiki. Bangunan Majelis Nasional dan Katedral Port-au-Prince pun turut hancur.

Pemerintah Haiti memperkirakan lebih dari 316 ribu orang meninggal. Namun, semua pihak berwenang mengakui bahwa jumlah kematian tersebut tak mungkin untuk benar-benar dihitung.

Hampir sejuta orang terlantar dan kehilangan tempat tinggal.

Berita dan gambar gempa, seperti foto-foto Istana Nasional yang rusak parah, tersebar cepat ke penjuru dunia dan menggerakkan respons kemanusiaan yang besar.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Penyakit kolera

Republik Dominika dan Palang Merah Domika segera merespons dengan pasokan darurat serta pengangkutan udara ke rumah sakit Dominika.

Bandara Port-au-prince beroperasi sepanjang waktu, tapi tak mampu menampung semua kedatangan pesawat.

Angkatan udara asing, termasuk dari Amerika Serikat dan Inggris bahkan sampai menjatuhkan pasokan dengan parasut ke kapal rumah sakit di lepas pantai.

Meski bantuan kemanusiaan terus mengalir, infrastruktur Haiti yang lumpuh membuat pengiriman bantuan menjadi sulit.

Tercatat satu juta orang tinggal di tenda-tenda. Tak hanya itu, mereka juga banyak terjangkit penyakit kolera dan merenggut lebih dari 3.300 jiwa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com