Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Reynhard Sinaga, Waspadai 8 Ciri-ciri Predator Seksual

Kompas.com - 07/01/2020, 19:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Reynhard Sinaga, pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.

Dia terlibat dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali.

Ian Rushton, dari Kantor Kejaksaan yang memimpin penyidikan kasus, mengatakan Reynhard adalah "pemerkosa berantai terbesar di dunia."

Reynhard membius korbannya dengan GHB (gamma-hydroxybutyrate), kemudian membawanya ke apartemen untuk diperkosa dan direkam. 

Terapis dengan spesialisasi kekerasan seksual, Leonie Adamson mengatakan, para predator seksual bisa menggunakan kontrol dan kekuasaannya.

"Dengan menggunakan kata-kata dan tindakan, predator seksual akan mematikan gerakan sasarannya, mendikte pikiran dan pada akhirnya memiliki kekuatan dan kendali tertinggi atas kehidupan sehari-harinya," kata dia sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Para predator seksual ini terlihat seperti orang normal sehingga tidak banyak orang yang menyadarinya hingga banyak yang jatuh sebagai korbannya.

Untuk itu, ia menyebutkan beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali oleh masyarakat dari seorang predator seksual.

Berikut ciri-cirinya:

1. Sangat perhatian di tahap awal

Di awal sebuah hubungan, pelaku memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pasangannya yang pada akhirnya menjadi korbannya.

Pelaku akan tampil sebagai pahlawan yang senantiasa melindungi korban.

Bukan berarti orang yang perhatian adalah predator seksual, tetapi jika ciri-ciri ini terus berlanjut dan semakin intensif, itu perlu diwaspasdai.

Perhatian yang besar ini sebagai upaya pelaku membuat korban merasa ketergantungan.

Baca juga: Mengenal dan Bahaya GHB, Obat yang Dipergunakan Reynhard Sinaga kepada Korbannya

2. Bahasa manipulatif

Selain itu, seorang predator akan menyampaikan segala sesuatu dengan hati-hati menggunakan bahasa yang manipulatif.

Dengan trik itu, dia akan terlihat seperti orang yang sangat baik dan tidak pantas untuk mendapat penolakan atau hal yang buruk dari pasangan yang notabene adalah korban.

Sekalipun korban dibuat muak oleh sifatnya, pelaku sudah menempati posisi sebagai seseorang yang tidak semestinya disakiti.

Hal ini pada akhirnya membuat korban merasa lelah secara emosional dan tertekan.

Jika sudah begitu, ia akan menerima semua yang terjadi dan meminta maaf pada pelaku.

Di titik inilah, predator seksual akan merasa berhasil dan menang menguasai si korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com