Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Kompas.com - 21/05/2024, 18:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan bercorak Islam di Nusantara, yang pernah berdiri di Kota Ternate, Maluku Utara.

Sebelum mendapat pengaruh Islam pada akhir abad ke-15, kerajaan ini dahulu bernama Kerajaan Gapi.

Masa kejayaan Kerajaan Ternate dapat diraih pada masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583).

Saat itu, Kerajaan Ternate berhasil mengusir bangsa Portugis yang hendak memaksakan monopoli perdagangannya, hingga bertindak nekat dengan membunuh Sultan Khairun pada 1570.

Namun, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran dan kekacauan politik setelah VOC datang.

Kerajaan Ternate memiliki beberapa peninggalan sejarah yang masih dapat disaksikan hingga kini.

Berikut ini lima contoh peninggalan Kerajaan Ternate.

Baca juga: Kerajaan Ternate: Sejarah, Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Istana Kerajaan Ternate

Istana Kerajaan Ternate atau Kedaton Kesultanan Ternate dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali.

Di sinilah para sultan Ternate tinggal dan memerintah kerajaannya.

Bangunan Kedaton Kesultanan Ternate masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga kesultanan hingga saat ini.

Sebagian bangunan dari kedaton ini digunakan sebagai sebuah museum publik, yang menyimpan berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan kesultanan Ternate dan kebudayaan masyarakatnya.

Di museum tersebut terdapat beberapa benda peninggalan Kerajaan Ternate seperti mahkota dan singgasana sultan, serta sejumlah peralatan perang.

Masjid Sultan Ternate

Masjid Sultan Ternate diperkirakan dirintis oleh Sultan Zainal Abidin, yang memerintah antara tahun 1486 hingga 1500.

Namun, ada pula beberapa sumber yang menyatakan bahwa pembangunanya baru dilaksanakan pada masa Sultan Saidi Barakati pada tahun 1606.

Baca juga: Sultan Zainal Abidin, Peletak Dasar Islam di Kerajaan Ternate

Masjid ini dibangun dari susunan batu dengan bahan perekat dari campuran kulit kayu pohon kalumpang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com