KOMPAS.com - Kekhalifahan Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan atau Muawiyah I.
Ibu kota pemerintahannya yang pertama berada di Damaskus, Suriah.
Pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus berlangsung selama 90 tahun, yakni dari tahun 661 hingga 750.
Bagaimana kemajuan Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus?
Baca juga: Sejarah Masjid Umayyah di Damaskus
Dalam memimpin, Muawiyah I (661-680) mencontoh kepemimpinan gaya Dinasti Persia dan Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium).
Untuk pertama kalinya, Muawiyah I membangun sistem pemerintahan monarki Islam dengan menunjuk putranya, Yazid, sebagai putra mahkota.
Pemerintahan Islam yang sebelumnya berpusat di Madinah, kemudian dipindahkan ke Damaskus dengan tujuan keamanan.
Sebelum menjadi khalifah, Muawiyah adalah Gubernur Damaskus. Tata pemerintahan Bani Umayyah cukup kompleks karena memenuhi tuntutan perkembangan wilayah pada saat itu.
Dinasti Bani Umayyah juga menerapkan sistem pemerintahan konfederasi provinsi, yakni dengan menggabungkan beberapa provinsi berbeda menjadi satu.
Salah satu kemajuan Islam pada masa Bani Umayyah di bidang pemerintahan adalah dibentuknya departemen-departemen negara.
Muawiyah I diketahui membentuk empat diwan (departemen), yaitu:
Baca juga: Kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah Pertama Bani Umayyah
Selain itu, Muawiyah I membuat lambang negara untuk Bani Umayyah berupa sebuah bendera merah dan menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan.
Sepanjang sejarah Bani Umayyah di Damaskus, ada 14 khalifah yang pernah memimpin.
Setiap khalifah mengangkat majelis penasihat dan pendamping, yang dibantu oleh lima sekretaris dengan tugas masing-masing.
Para khalifah Bani Umayyah ketika memerintah banyak melahirkan ide-ide baru yang membuat kekhalifahan semakin berkembang.