JAKARTA, KOMPAS.com - Pendingin udara dikenal juga dengan nama air conditioner atau AC.
Teknologi pendingin udara sudah di zaman Romawi Kuno.
Teknologi ini ada juga di Persia pada Abad Pertengahan.
Abad Pertengahan adalah abad dalam kurun waktu ke-5 sampai dengan ke-15.
Pada kedua masa itu, Romawi Kuno dan Persia, sistem pendingin udara selalu menyertakan penggunaan air.
Air dialirkan ke dinding untuk mendinginkan suhu di dalam ruangan.
Air juga, menurut sumber literasi Wired, dipadukan dengan tangki air berikut menara angin demi menciptakan udara sejuk.
Baca juga: Pendingin Udara yang Terbaik, AC atau Air Cooler?
Tajir
Teknologi pendingin udara modern menemukan momentumnya pada catatan tahun 1906.
Waktu itu, Willis Haviland Carrier memeroleh hak paten usai menemukan mesin pendingin udara secara tak sengaja.
Carrier yang kini namanya masih mengemuka sebagai salah satu produk pendingin udara kelas dunia adalah seorang insinyur asal AS.
Carrier mendirikan perusahaan pendingin udara pada 1905.
Waktu itu, salah satu konsumennya adalah orang-orang tajir alias orang kaya di Kongres Amerika Serikat, Madison Square Garden, hingga Gedung Putih.
Mahal
Pendingin udara generasi pertama memang mahal harganya.