KOMPAS.com – Petarung MMA Indonesia, Eperaim Ginting, telah mendapatkan kontrak profesional seusai menang di Cage Warriors 165. Namun, dia merasa sedih karena kesuksesannya kurang diperhatikan pemerintah.
Eperaim Ginting menorehkan sejarah setelah mengalahkan petarung asal Amerika Serikat, Shawn Johnson, dalam Cage Warriors 165, dengan kemenangan TKO.
Dalam wawancara yang diwadahi MOLA, Eperaim Ginting mengatakan bahwa dirinya tak mendapatkan kendala berarti.
Pasalnya, menurut Eperaim Ginting, dia sudah melakukan persiapan bagus selama berlatih di MMA Fight Academy.
Baca juga: MMA Fight Academy, dari Guru SD Boyolali Kini Siap Unjuk Gigi di Italia
“Ya, kalau untuk debut di Cage Warriors kemarin kalau kendala ada, tetapi tidak sesulit yang diperkirakan,” kata Eperaim kepada media dalam wawancara virtual pada Kamis (28/12/2023).
“Sebab, sebelumnya juga saya sudah persiapan bersama MMA Fight Academy. Semuanya sesuai gameplan, kendala tak terlalu ada dalam laga kemarin,” ujarnya.
Eperaim pun tak bisa menutupi rasa bahagia. Ia menyebut kemenangan di Cage Warriors 165 sebagai ajang pembuktian setelah kalah di Road to UFC Season 2.
Saat itu, Eperaim Ginting hanya mampu bertahan 58 detik saat bersua Daermisi Zhawupasi. Ia menyerah lewat submission usai mendapatkan rear naked choke.
Baca juga: MMA Fight Academy, dari Office Boy Kini Tatap Duel Internasional Vs Italia
“Senang, bangga juga sama diri sendiri, bersyukur sekali karena seempat mengalami kekalahan di Road to UFC,” kata dia.
“Ini laga Cage Warriors sebagai ajang pembuktian untuk diri sendiri, pelatih, bahwa saya pantas dan layak bertanding di kancah internasional,” lanjutnya.
Kini, Eperaim Ginting patut bangga. Sebab, petarung berjuluk The Wolfman itu telah menerima kontrak profesional lima laga dari Cage Warriors.
Menurut Eperaim Ginting, dia bakal menghabiskan lima pertandingan selama dua tahun ke depan.
“Ya, kalau untuk kontrak menang di debut, kami akan menerima kontrak lima pertandingan,” kata Eperaim.
“Jadi, lima pertandingan itu mungkin dalam dua tahun saya habiskan,” ungkap petarung berumur 28 tahun tersebut.
Baca juga: One Pride MMA Fight Night 37, Laga Linda Darrow Vs Petarung India
Kendati demikian, Eperaim Ginting merasa sedih. Sebab, dia mengaku tak menerima dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Bahkan, saya berangkat ke Amerika Serikat, pemerintah daerah saya tidah tahu, ya di situ saya sedih,” kata Eperaim.
“Seharusnya dia (pemerintah daerah) biar bisa menjadi motivasi baggi adik-adik karena di sini banyak bakat-bakat yang bisa menjadi atlet lebih bagus daripada kami,” lanjut dia.
“Namun, mereka kurang latihan dan tidak ada wadah juga untuk menyalurkan bakat,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.