KOMPAS.com - Indonesia mencatatkan 37 medali pada Olimpiade dari cabang olahraga panahan, bulu tangkis, dan angkat besi.
Bulu tangkis menjadi cabor yang paling sering menyumbangkan medali dengan catatan 21 medali, diikuti angkat besi dengan koleksi 15 medali, dan panahan 1 medali.
Namun, secara individu, lifter Eko Yuli Irawan menjadi atlet Indonesia dengan jumlah medali Olimpiade terbanyak.
Eko Yuli Irawan memiliki empat medali sejak pertama kali mewakili Indonesia dari cabor angkat besi pada Olimpiade Beijing 2008.
Baca juga: Rekor SEA Games, Modal Berharga Eko Yuli Jelang Olimpiade Paris 2024
Artinya, lifter berusia 34 tahun tersebut memenangkan medali dalam setiap partisipasi pada Olimpiade di Beijing (China), London (Inggris), Rio de Janeiro (Brasil), dan Tokyo (Jepang).
Eko Yuli mempersembahkan medali perunggu Olimpide Beijing pada nomor 56 kg. Ia juga membawa pulang perunggu di nomor 62 kg pada Olimpiade London 2012.
Adapun pada Olimpiade Rio 2016, Eko Yuli meraih hasil lebih bagus. Ia berhak atas medali perak di nomor 62 kg.
Eko Yuli lalu menyumbangkan medali perak Olimpiade Tokyo 2020 di nomor 61 kg.
Baca juga: Kata Eko Yuli Irawan Usai Raih Emas SEA Games 2021: Kadang Saya Minder Paling Tua...
Meski sudah berusia 34 tahun, Eko Yuli belum berhenti meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.
Eko Yuli saat ini sedang berjuang pada turnamen-turnamen yang termasuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Ia meraih tiga medali emas pada Grand Prix IWF 2023 edisi 1 di Pabexpo Exhibition Complex, Havana, Kuba, 12 Juni 2023.
Eko Yuli bertanding di kelas 67 kg dan berhasil menjadi yang terbaik pada angkatan snatch (145 kg), clean and jerk (176 kg), dan total angkatan (321 kg).
Baca juga: Panahan Lolos Olimpiade Paris 2024, Persembahan Arif untuk Indonesia
Dilansir dari Antara, Pengurus Besar Persatuan Atlet Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memang mengatur strategi dengan menaikkan kelas tanding Eko Yuli dari 61 kg ke 67 kg pada Grand Prix IWF.
Adapun di kelas 61 kg, ada Ricko Saputra yang meraih dua medali emas pada angkatan snatch (134 kg) dan total angkatan (295 kg), serta perak pada clean and jerk (161 kg).
PB PABSI menilai posisi Eko di kelas 61 kg dalam peringkat menuju Olimpiade 2024 dinilai aman karena berada di urutan ketiga dengan 300 kg saat tampil pada Kejuaraan Dunia 2022.
Hasil tersebut menempatkan Eko di bawah dua lifter asal China, yakni Fabin Li dengan angkatan 314 kg dan Lijun Chen dengan 310 kg.
Sementara itu, Ricko berada di urutan keenam secara keseluruhan dengan 298 kg saat tampil pada Kejuaraan Asia 2023.
Pada Olimpiade Paris 2024, setiap negara hanya boleh mengirimkan satu atlet di setiap nomor tanding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.