Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WSBK Mandalika, Gadis Berbaju Adat Curi Perhatian Dorna

Kompas.com - 13/11/2022, 05:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Laporan langsung jurnalis Kompas.com Farahdilla Puspa dari Sirkuit Mandalika

KOMPAS.com - Ajang balap World Superbike Championship 2022 atau WSBK yang berlangsung di Sirkuit Mandalika diramaikan dengan para perempuan yang mengenakan pakaian adat lokal. 

Jadwal WSBK Mandalika 2022 berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit sejak Jumat (11/11/2022) dan akan digelar hingga Minggu (13/11/2022).

Bagi para penonton, khususnya pemegang tiket VIP WSBK Mandalika 2022, mereka tidak hanya menyaksikan balapan tetapi juga mendapat akses pit walk. 

Kompas.com berkesempatan mengikuti sesi pit walk yang berlangsung pada Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 10.35 WITA atau setelah Superpole WSBK Mandalika 2022.  

Baca juga: WSBK Mandalika 2022, Alasan Penonton Lebih Sepi ketimbang MotoGP

Para pengunjung bisa melihat motor-motor yang digunakan para pebalap. Namun, mereka tak bisa terlalu dekat dengan kuda besi itu karena dipasang garis pembatas. 

Sesi pit walk ini juga diramaikan oleh beberapa gadis yang menggunakan pakaiat adat Nusa Tenggara Barat. 

Direktur Utama (Dirut) Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, hal itu dilakukan untuk mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional. 

"Baru kali ini WSBK bukan merupakan ajang utama MGPA. Memang kami menyelenggarakan WSBK, tetapi salah satu ajang utamanya adalah Lombok Sumbawa Festival," kata dia saat ditemui Kompas.com usai Race 1 WSBK Mandalika, Sabtu (12/11/2022) sore. 

Baca juga: Kata-kata Pertama Toprak Usai Menang Race 1 WSBK Mandalika 2022

"Makanya di ajang kali ini, kami tampilkan sosial budayanya Nusa Tenggara Barat. Tadi di pit lane walk ada wanita menggunakan perangkat baju daerah. itu menjadi tontonan sendiri bagi pebalap, timnya, dan Dorna," ucap Priandhi.  

Priandhi mengungkapkan bahwa Dorna Sports selaku penyelenggara WSBK terpukau dan kerap bertanya soal baju hingga akesoris yang dipakai para gadis tersebut. 

"Dorna melihat wanita-wanita itu dan mempertanyakan bajunya handmade ya? Gelangnya terlihat bukan bikinan pabrik? Saya kasih tahu bahwa gelang itu diketok, satu-satu dibentuk. Buat mereka ini sesuatu yang belum pernah dilihat," tutur Priandhi.  

"Ada satu wanita berdiri di depan garasi tertutup yang tidak terpakai. Sama Dorna dipanggil, disuruh pindah berdiri di garasi yang terbuka, sehingga kalau orang foto bisa kelihatan baju adatnya. Artinya, mereka turut serta mempromosikan," ujarnya. 

Baca juga: Hasil Race 1 WSBK Mandalika: Toprak Finis 1, Bautista Belum Juara Dunia

Penampilan para gadis berbaju adat itu tidak hanya mempromosikan Nusa Tenggara Barat, tetapi juga menjadi salah satu upaya MGPA untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap WSBK. 

Selain itu, Priandhi juga sudah menyiapkan budaya lokal lainnya untuk ditampilkan sebelum balapan pada hari terakhir penyelenggaraan WSBK Mandalika, Minggu (13/11/2022). 

"Di pembukaan ada lagu Indonesia Raya saya tidak mau hanya playback dari radio, saya mau anak Indonesia menyanyikan Indonesia Raya (seperti paduan suara). Bajunya baju tradisional dan berdiri di lingkungan balap," ucap Priandhi. 

"Satu dunia akan lihat kita. Kalau dulu habis national anthem terus balapan. Saya bilang tudak mau. Kalau kalian mau balap di sini, saksikan gendang beleq saya. Memang mempromosikan kebudayaan ada aturan tak boleh di motor sport? kenapa enggak?" kata dia.

"Kenapa setelah lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan radio tape, lalu langsung balapan? kenapa tidak saksikan gendang beleq dulu. Pakai baju tradisional, tarian tadisional. Kami sudah reherseal," ucap dia  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com