KOMPAS.com - Prawira Harum Bandung menelan kekalahan pertama di ajang Indonesia Basketball League (IBL) Indonesia Cup 2022.
Kekalahan justru diterima dalam partai semifinal melawan Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Sabtu (12/11/2022) di GOR Sritex Arena.
Kekalahan ini membuat Prawira Harum gagal ke final. Mereka harus puas hanya memperebutkan tempat ketiga melawan Dewa United Surabaya.
Pada hari yang sama Dewa United mengalami kekalahan dari Satria Muda Pertamina Jakarta.
Baca juga: IBL Indonesia Cup 2022, Prawira Harum Gemilang Belum Terkalahkan
Prawira sebenarnya mampu menguasai kuarter pertama menghadapi Pelita Jaya (PJ) melalui aksi-aksi yang dipertontonkan Abraham Damar Grahita, dan Pandu Wiguna dalam mendulang poin.
Pada kuarter kedua PJ memberikan perlawanan sengit, sempat berbalik unggul melalui layup Yesaya Saudale. Tetapi Prawira tetap bisa mempertahankan keunggulan 30-32.
Kuarter ketiga, pertahanan Prawira Harum goyah. Anak-anak asuhan David Singleton tak bisa konsisten seperti babak pertama.
Beberapa turnover dilakukan hingga membuahkan poin-poin krusial untuk PJ. Kuarter ketiga milik Pelita Jaya dengan keunggulan 49-42.
Baca juga: IBL Indonesia Cup 2022, Prawira Harum Bandung Kalahkan Bumi Borneo dan Melaju
Pada kuarter terakhir pertahanan buruk Prawira dihukum oleh penampilan ciamik Saudale, Andakara Prastawa, Muhamad Arighi, dan Hardian Wicaksono.
PJ mencatatkan margin terbesar sebanyak 16 poin dalam skor 58-42, sebelum menutup pertandingan dengan skor 71-57.
Pelatih Prawira David Singleton mengakui keunggulan dari Pelita Jaya. Baginya semifinal ini sulit meski timnya sudah bekerja keras.
“Pertandingan hari ini sulit. Kami bermain dengan kerja keras tapi kami tidak bermain ke tingkat maksimal dari kekuatan kami,” ungkap Singleton.
Baca juga: IBL Indonesia Cup: Prawira Menang, David Singleton Masih Merasa Mengganjal
Pelita Jaya disebut pelatih asal Amerika Serikat itu sebagai tim yang berpengalaman di partai-partai menentukan seperti semifinal.
“Pelita adalah tim yang kuat dan berpengalaman. Kami tidak mendapatkan cukup dukungan dari beberapa starter dan pemain di bangku kami,” paparnya.
Kembali Prawira gagal di fase empat besar, ini jadi pembelajaran lagi bagi Reza Guntara dan kolega untuk terus tumbuh menjadi tim unggulan.
“Ini adalah pengalaman belajar yang hebat bagi kami. Kami ingin selalu berada dalam permainan sebesar ini. Ini membantu kami tumbuh dan menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.