Laporan langsung jurnalis Kompas.com Farahdilla Puspa dari Sirkuit Mandalika
KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengungkapkan alasan penonton WSBK lebih sepi dibandingkan MotoGP.
Rangkaian World Superbike Championship atau WSBK Mandalika 2022 sudah berlangsung sejak Jumat (11/11/2022) di Pertamina International Mandalika Street Circuit.
Balapan WSBK Mandalika 2022 akan digelar hingga Minggu (12/11/2022) yang memuat Superpole Race dan Race 2.
Dalam pantauan Kompas.com, Sirkuit Mandalika terlihat lengang pada hari kedua penyelenggaraan WSBK Mandalika 2022, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Toprak Razgatlioglu Terus Jadi Raja WSBK Mandalika 2022
Pada hari tersebut, WSBK Mandalika menyajikan latihan bebas ketiga, kualifikasi yang disebut Superpole, dan Race 1. Selain itu digelar juga Superpole dan Race 1 kelas World Supersport.
Namun, tribune penonton masih sepi. Salah satunya di area grandstand di seberang ruangan VIP Deluxe di dekat garis start/finis.
Hanya ada beberapa penonton yang memadati grandstand hingga Race 1 WSBK Mandalika 2022 berlangsung. Dirut MGPA Priandhi Satria mengungkapkan bahwa animo masyarakat tentang WSBK belum sebesar MotoGP.
"Lebih fair ditanyakan kepada penonton dan calon penonton. Tapi kalau dari saya, ini PR bagi kita semua untuk menjelaskan apa itu WSBK," kata Priandhi menjawab pertanyaan Kompas.com di Sirkuit Mandalika, Sabtu (12/11/2022).
"Kalau WSBK kan motor-motor produksi yang dijual bebas untuk masyarakat, sedangkan MotoGP motor prototipe sama seperti F1."
Baca juga: Kata-kata Pertama Toprak Usai Menang Race 1 WSBK Mandalika 2022
"Di bawahnya F1 pun banyak ajang balap. Apakah seramai F1 juga? Tidak. Jadi, kalau yang roda dua mau menonton balap ultimate pasti MotoGP."
"Kalau di luar negeri, motor (WSBK) diperjualbelikan harganya sepertiga daripada harga motot yang sama dijual di Indonesia," ucap Priandhi.
"Kalau di sini ada pajak masuk dan sebagainya sehingga harganya cukup mahal dan yang punya sedikit. Di luar negeri, dia bisa menyamakan motornya dengan milik pebalap."
"Knalpot yang dia pakai mungkin sama dengan yang digunakan pebalap atau bisa jadi berbeda dan mereka bisa menggantiknya usai balapan. Mimicking lah," kata Priandhi.
"Sementara itu, di sini motornya tidak banyak. Jadi, kalau lihat balapannya WSBK, di sini yang pakai motor besar hitungan jari," kata dia melanjutkan.