KOMPAS.com - Ada empat teknik dasar lompat tinggi yaitu teknik awalan, teknik tolakan, teknik melayang di udara, dan teknik mendarat.
Lompat tinggi merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik kategori lompat.
Selain lompat tinggi, nomor-nomor lain dalam cabang olahraga atletik kategori lompat adalah lompat jauh, lompat galah, dan lompat jangkit.
Dikutip dari Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2014) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian lompat tinggi adalah olahraga atletik yang dilakukan dengan berlari dan melakukan lompatan setinggi mungkin melewati tiang mistar.
Adapun alat yang digunakan dalam olahraga lompat tinggi adalah lintasan awalan, mistar, tiang lompat, dan tempat mendarat berupa matras atau kasur tebal.
Baca juga: Cara Mengukur Ketinggian Lompatan dalam Lompat Tinggi
Teknik dasar lompat tinggi meliputi teknik awalan, teknik tolakan, teknik melayang di udara, dan teknik mendarat.
1. Teknik Awalan
Awalan dalam lompat tinggi berupa gerakan berlari. Umumnya, awalan lompat tinggi menggunakan lari dengan langkah ganjil yaitu 7, 9, dan 15.
Tujuan awalan dalam olahraga lompat tinggi adalah untuk membentuk kecepatan maksimal dan menempatkan badan dalam posisi siap untuk menumpu atau menolak.
Baca juga: Ketentuan dan Ukuran Matras Lompat Tinggi
2. Teknik Tolakan
Teknik tolakan adalah gerakan menolak dengan tumpuan kaki di lantai dasar untuk menaikkan badan atau melompati mistar.
Pada umumnya kaki yang digunakan sebagai pijakan untuk melompat adalah kaki sebelah kiri.
Ketika melakukan tolakan, usahakanlah untuk mendorong lutut agar posisi lompatan lebih tinggi. Kemudian, ayunkanlah tangan ke depan atas untuk memberi tenaga yang lebih besar.
Lakukanlah tumpuan secara kuat dan cepat karena hal ini akan menghasilkan tenaga tolakan yang besar.
3. Teknik Melayang di Udara