KOMPAS.com - Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam olahraga tolak peluru adalah sikap badan setelah menolak. Sikap badan yang benar setelah menolak adalah condong ke arah depan, dagu diangkat, dan pandangan ke arah sasaran jatuhnya peluru.
Dikutip dari Modul 10 Atletik - Tolak Peluru Kelas VII (2020), tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong satu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.
Adapun, tolak peluru termasuk ke dalam cabang olahraga atletik.
Sesuai dengan namanya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru, bukan dilempar.
Baca juga: Letak Peluru Saat Ancang-ancang dalam Tolak Peluru
Cara melakukan tolakan dalam olahraga tolak peluru adalah menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Berat peluru yang digunakan dalam tolak peluru adalah 7,25 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri.
Salah satu hal yang harus diperhatikan saat melakukan tolak peluru adalah sikap badan setelah menolak.
Badan condong ke arah depan, posisi dagu diangkat, sikap badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah sasaran jatuhnya tolakan peluru. Hal ini merupakan tahapan gerakan yang terdapat dalam tolakan peluru yaitu tahapan sikap badan setelah menolak peluru.
Baca juga: Berapa Ukuran dan Berat Peluru pada Olahraga Tolak Peluru?
Dikutip dari situs web SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga, terdapat empat teknik utama dalam tolak peluru yaitu teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, teknik menolak peluru, dan gerak lanjutan.
1. Teknik memegang peluru
2. Teknik meletakkan peluru di leher
Baca juga: Pertandingan Tolak Peluru Pertama Kali di Dunia
3. Teknik menolak peluru
4. Gerak lanjutan
Gerakan lanjutan adalah suatu bentuk gerakan setelah melakukan tolakan atau setelah peluru lepas dari tangan.
Gerakan lanjutan dalam tolak peluru bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh ke depan atau keluar lingkaran tempat melakukan tolakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.