KOMPAS.com - Singapura membuat sejarah dalam dunia bulu tangkis lewat atlet tunggal putra yang mereka miliki, Loh Kean Yew.
Loh Kean Yew menyabet gelar juara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 di Spanyol. Gelar tersebut menjadi tinta emas pertama bagi Singapura.
Di balik kehebatan Loh Kean Yew, ada sosok pelatih asal Indonesia, Mulyo Handoyo.
Mulyo Handoyo juga merupakan sosok di balik kehebatan legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, ketika meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 di Yunani.
Terbaru, Mulyo Handoyo baru saja melepas jabatan pelatih tim nasional bulu tangkis Singapura. Dia kembali ke Indonesia untuk bertemu keluarganya sembari melepas penat.
Baca juga: Profil Loh Kean Yew, Anak Didik Pelatih Indonesia yang Ukir Sejarah di Kejuaraan Dunia BWF 2021
Namun, Mulyo Handoyo belum ada keinginan kembali melatih bulu tangkis Indonesia.
Loh Kean Yew mencetak sejarah sebagai pebulu tangkis Singapura pertama yang berhasil menjadi juara dunia di bawah besutan Mulyo Handoyo.
Tidak ada yang mengira bahwa Loh Kean Yew bisa mencapai podium tertinggi pada salah satu hajatan paling bergengsi di bulu tangkis itu.
Pada Kejuaraan Dunia BWF 2021, tidak banyak yang memperhitungkan Loh Kean Yew. Bahkan setelah ia memenangi Hylo Open 2021 dan menjadi runner-up Indonesia Open 2021 pada November lalu.
Baca juga: Mulyo Handoyo Punya Cara Khusus Tangani Tunggal Putra India
Namun, Loh Kean Yew berhasil membuktikannya dengan menjadi juara dunia bulu tangkis. Perjalanannya untuk menjadi kampiun pun tidak mudah.
Sebab, ia sudah harus melawan Viktor Axelsen (Denmark) pada babak pertama, lalu ia harus melawan pemain papan atas lain, Anders Antonsen (Denmark), di semifinal.
Tangan dingin Mulyo Handoyo tak hanya dirasakan Indonesia dan Singapura saja, tetapi juga India.
Srikanth Kidambi dan Sai Praneeth adalah contoh orbitan Mulyo Handoyo di tim nasional bulu tangkis India.
Baca juga: Perjalanan Praveen/Melati di Pelatnas PBSI, Berhenti atau Lanjut?
Seperti dikutip BolaSport.com dari Firstpost, Sai Praneeth yang berada di urutan 17 dunia mengakui Handoyo memberinya kepercayaan diri pascacedera pada tahun 2017.
Handoyo memiliki cara khusus untuk merawat tunggal putra andalan India. Hal yang dapat dilakukan pemain India di sela latihan hanya makan, istirahat dan tidur.
"Sesi latihan pagi kami dimulai dari pukul 8 hingga 12 dan siang hari dari pukul 4 hingga 6," ujar Praneeth.
"Hanya saat hari libur kami dapat menonton film atau sekadar menghilangkan penat," kata Praneeth menambahkan.
Baca juga: Papan Kekecewaan Bonus Piala Thomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.