Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lompat Galah: Pengertian, Sejarah, dan Peraturan

Kompas.com - 06/12/2021, 17:50 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis

KOMPAS.com - Cabang atletik nomor lompat yang memakai peralatan seperti tongkat disebut lompat galah.

Lompat galah merupakan nomor perlombaan dalam atletik.

Bentuk olahraga lompat galah memiliki tujuan melompat setinggi-tingginya untuk melewati mistar dengan bantuan galah.

Titik tumpu galah sangat menentukan keberhasilan lompatan pada perlombaan ini.

Lantas bagaimana pengertian, peraturan, hingga sejarah lompat galah dalam atletik?

Baca juga: Nomor-nomor Lompat pada Cabang Olahraga Atletik

Berikut adalah penjelasan secara singkat mengenai olahraga lompat galah yang menjadi salah satu cabang dari olahraga atletik.

Pengertian Lompat Galah

Lompat galah adalah salah satu jenis lompatan yang mencapai atau melewati ketinggian tertentu dengan menggunakan galah sebagai alat bantu untuk mengangkat tubuh pelompat.
Alat pengunkit (galah) terbuat dari bahan logam, fiber, bambu atau tongkat kayu.

Sejarah Lompat Galah dalam Atletik

Dilansir dari situs resmi World Athletics, lompat galah sudah ada sejak abad ke-16.

Bahkan ada bukti bahwa lompat galah telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada masa modern, lompat galah telah ada di Jerman sejak tahun 1850-an.

Baca juga: Ada Berapa Cabang Olahraga dalam Atletik?

Pada tahun 1857, alat pengunkit (galah) masih menggunakan bambu. Seiring berjalannya waktu, galah terbuat dari tiang baja pada 1940-an, lalu galah terbuat dari serat karbon dan banyak digunakan pada akhir 1950-an.

Perlombaan lompat galah sendiri sudah menjadi bagian dari olahraga atletik sejak dimasukkan dalam gelaran Olimpiade 1896 atau Olimpiade pada era modern.

Peraturan Lompat Galah

Secara sederhana terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi saat melakukan lompat galah, terutama ketika bertanding di kejuaraan resmi.

Berikut peraturan dalam perlombaan lompat galah, seperti dilansir dari laman Tutorialspoint.com:

Baca juga: Mengapa Atletik Disebut Mother of Sport?

  1. Berat badan setiap atlet diverifikasi lalu dicatat dalam bentu penilaian di samping nama peserta.
  2. Setiap atlet hanya diperbolehkan melakukan percobaan sebanyak tiga kali.
  3. Apabila setelah melakukan tiga kali percobaan masih belum berhasil, maka atlet atau peserta dinyatakan tereliminasi.
  4. Atlet dilarang menggunakan bantuan penambah berat buatan dalam kompetisi.
  5. Atlet dilarang menggunakan sepatu yang dapat memberikan keuntungan tersendiri.
  6. Kecuali ada luka atau cedera, peserta atau atlet dilarang memakai perban di jari-jarinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com