Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tenis Meja Dikenal dengan Istilah Pingpong?

Kompas.com - 04/12/2021, 22:00 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis

KOMPAS.com - Permainan bola kecil yang sering juga disebut permainan pingpong adalah tenis meja.

Tenis meja awalnya dikenal sebagai permainan kelas atas di mana hanya dimainkan oleh orang-orang bangsawan sebagai kegiatan rekreasi setelah makan malam.

Sebaris buku disusun di tengah meja sebagai net dan dua buku digunakan sebagai alat pukul bola.

Saat itu, permainan tenis meja dikenal dengan gossima atau pingpong.

Baca juga: Bagaimana Pemain Tenis Meja Dinyatakan sebagai Pemenang?

Lalu, mengapa tenis meja saat itu dikenal dengan istilah pingpong?

Mengutip dari Buku Ajar Teori dan Praktik Permainan Tenis Meja (2020) karya Andi Kasanrawali, S.Pd., M.Pd, hampir di semua negara mengenal permainan tenis meja dengan sebutan pingpong.

Lalu, istilah pingpong kemudian dipatenkan oleh perusahaan Inggris J. Jaques dan Son Ltd sebagai merk dagang pada tahun 1901.

Akhirnya nama pingpong digunakan untuk permainan yang menggunakan peralatan yang diproduksi oleh Jaques, sedangkan perusahaan lain menggunakan istilah tenis meja.

Pada tahun 1920-an, J. Jaques dan Son Ltd menjual hak nama pingpong kepada Parker bersaudara yang berasal dari Amerika.

Baca juga: Berapa Tinggi Meja dalam Permainan Tenis Meja?

Mereka pun juga menjadikan pingpong sebagai merk dagang di Amerika pada tahun 1920-an.

Sejak itulah sebutan tenis meja lebih banyak digunakan oleh organisasi-organisasi yang ada dibanding menggunakan nama pingpong.

Setelah menggunakan nama tenis meja, pada tahun 1926 Federation Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation (ITTF) lahir.

Organisasi ini diprakarsai oleh Dr. George Lehmann dari Jerman. Setelah itu, Kejuaraan Dunia Tenis Meja pertama kali diselenggarakan pada 1926 di London, Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com