400 Juta Serangan Siber Mengarah ke Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020

TOKYO, KOMPAS.com - Setidaknya, ada 400 juta serangan siber mengarah ke perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung pada 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.

Baca juga: Beda Olimpiade Tokyo 2020 dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Sementara, Paralimpiade Tokyo 2020 terlaksana pada 24 Agustus 2021 sampai dengan 5 September 2021.

PIXABAY.com Ilustrasi

Baca juga: Antivirus Tradisional Tak Sigap Perangi Cyber Attack

"Ada 400 juta serangan siber," kata pelaksana Tokyo 2020 dalam pernyataan terkini, Selasa (5/10/2021).

Jika dibandingkan, serangan siber pada kedua perhelatan itu masih lebih sedikit jumlahnya ketimbang kondisi pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

Shutterstock Ilustrasi kejahatan digital, data pribadi, peretasan, peretasan digital, hacker

Total pada Olimpiade London 2012 ada 2,3 miliar serangan siber.

Sementara, di Olimpiade Musim DIngin Pyeongchang 2018 ada 600 juta serangan siber.

Perusahaan keamanan internet Trend Micro Inc menyebut, relatif sedikitnya jumlah serangan siber bisa disebabkan lantaran Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade 2020 tidak dihadiri oleh penonton.

ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Seorang petugas duduk di tribun media saat berlangsung pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat Covid-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.

"Ketidakhadiran penonton lantaran pandemi Covid-19 ini menyebabkan sistem tiket dan informasi lainnya tidak bisa digunakan untuk kejahatan siber," kata perusahaan itu.

Trend Micro Inc mengatakan pihaknya melakukan pencegahan serangan siber dengan meminimalisasikan kerusakan.

The concept of cyber theft. Hackers holding gold smart cards and white notebooks on a black backgroundIlustrasi hacker (Dok. Bank Danamon)

"Kami melindungi laman resmi dan laman komite pelaksana," kata perusahaan itu.