KOMPAS.com - Bagi pecinta olahraga sepak bola, klub bernama FC Barcelona sudah pasti tidak asing lagi.
Barcelona merupakan klub sepak bola yang berkompetisi di kasta teratas Liga Spanyol, LaLiga. Namanya pun sangat dikenal di seluruh dunia.
Klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou itu identik dengan warna biru-merah yang menjadi warna jersey kandang mereka.
Warna biru dan merah ini membuat julukan Blaugrana pun tersemat bagi klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou tersebut.
Baca juga: Kenapa Pendukung Barcelona Disebut Cules yang Artinya Pantat?
Kedua warna tersebut juga menjadi latar belakang julukan Blaugrana. 'Blau' dalam bahasa Catalan berarti biru, dan 'grana' berarti merah.
Warna biru-merah adalah indentitas dan kebanggan klub asal kota Barcelona tersebut.
Lantas mengapa FC Barcelona memilih warna biru-merah sebagai warna jersey utama alias kostum kandang?
Melansir dari laman BolaSport.com, ada beberapa teori mengapa Barcelona memilih warna biru dan merah sebagai identitas klub.
Baca juga: Sejarah dan Profil Stadion Camp Nou, Markas Barcelona
Salah satu teori yang paling sering didengar adalah pemilihan warna biru-merah itu meniru jersey sebuah klub asal Swiss, FC Basel.
Namun, menurut pernyataan klub, pemilihan warna biru dan merah bukan terinspirasi dari FC Basel.
Menurut mereka, kedua warna tersebut berasal dari pinggiran Kota Liverpool di awal abad ke-20. Pemilihan warna biru-merah diawali oleh sebuah rapat para anggota klub pada Desember 1899.
Itu adalah rapat kedua setelah Barcelona didirikan beberapa pekan sebelumnya.
Baca juga: Johan Cruyff hingga Luuk de Jong, Romansa Barcelona dengan Belanda
Sejarahnya adalah ketika Witty bersaudara - Arthur dan Ernest, yang berkontribusi besar bagi klub di awal pembentukannya - mengajukan klub menggunakan garis biru dan merah.
Warna tersebut terinspirasi dari tim rugbi Merchant Taylors, klub sekolah Witty bersaudara, yang berasal dari daerah Crosby, sebuah kota di pinggiran Kota Liverpool, Inggris.
Setelah itu, salah satu pendiri klub lainnya, Hans Max Gamper-Haessig atau biasa dikenal dengan Joan Gamper, yang mendirikan klub, menyetujui ide tersebut.