KOMPAS.com - Kontingen China masih memimpin klasemen perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020 hingga rangkaian hari keempat, Sabtu (28/8/2021) rampung digelar.
China memimpin klasemen Paralimpiade Tokyo 2020 berkat raihan total 77 medali dengan rincian 30 emas, 21 perak, dan 26 perunggu.
Apabila melihat dari pencapaian pada hari sebelumnya, China berhasil menambah 10 medali emas, 10 perak, dan 12 perunggu sepanjang rangkaian hari keempat.
Kini, China semakin unggul atas pesaing terdekatnya, Britania Raya, yang berada di peringkat kedua klasemen.
Baca juga: Penyelenggara Paralimpiade Tokyo 2020 Tepati Janji
Britania Raya menempati peringkat kedua klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020 berkat koleksi 16 emas, 12 perak, dan 15 perunggu.
Pada rangkaian hari keempat, mereka sukses menambah raihan tujuh medali emas.
Namun, pencapaian itu belum cukup untuk mengejar ketertinggalan medali emas dari China selaku pemimpin klasemen.
Selanjutnya, di posisi ketiga terdapat RPC (Russian Paralympic Committee) yang telah mengoleksi total 41 medali dengan rincian 13 emas, tujuh perak, dan 21 perunggu.
Baca juga: 2 Atlet Afganistan Siap Berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020
RPC tercatat menambah empat medali emas sepanjang rangkaian hari keempat, Sabtu (29/8/2021).
Sementara itu, kontingen Indonesia berada di peringkat ke-45 klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada rangkaian hari keempat, Indonesia berhasil menambah satu medali perunggu lewat David Jacobs dari cabor para-tenis meja.
David Jacobs menyumbangkan medali perunggu setelah berhasil lolos ke semifinal kelas 10 tunggal putra.
Kala berjuang di semifinal, David Jacobs harus mengakui keunggulan wakil Perancis, Mateo Boheas.
Baca juga: Profil David Jacobs, Atlet Paratenis Meja Indonesia Peraih 2 Medali Paralimpiade
Hasil tersebut membuat David Jacobs dipastikan mendapat medali perunggu bersama atlet lain yang juga menelan kekalahan di semifinal, yakni Filip Radovic (Montenegro).
Adapun cabor tenis meja di Paralimpiade Tokyo 2020 memang tidak menerapkan play-off perebutan medali perunggu.
Jadi, dua semifinalis yang kalah otomatis memperoleh medali perunggu tanpa harus bertanding.
Bagi Indonesia, ini merupakan torehan medali ketiga dalam pergelaran Paralimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, kontingen Merah Putih lebih dulu mengamankan satu medali perak dari Ni Nengah Widiasih dan satu medali perunggu dari Saptoyogo Purnomo.
Baca juga: Ucapan Selamat Presiden Jokowi bagi Ni Nengah Widiasih, Peraih Perak Paralimpiade Tokyo
Ni Nengah Widiasih meraih medali perak setelah finis di peringkat kedua kelas 41 kg putri para-powerlifting dengan angkatan terbaik 98 kg.
Sementara itu, atlet para-atletik Saptoyoga Purnomo membawa pulang medali perunggu seusai mencatatkan waktu 11,31 detik di kelas 100 meter putra T37 putra.
Saat ini, Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara-negara Asia Tenggara yang juga tampil pada Paralimpiade Tokyo 2020.
Indonesia tertinggal dari Singapura dan Malaysia yang sudah mengamankan satu medali emas.
Baca juga: Profil Saptoyoga Purnomo, Ambisi Berbuah Medali Paralimpiade Tokyo 2020
Berikut klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020 hingga rangkaian hari keempat, Sabtu (28/8/2021):
Peringkat | Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
1 | China | 30 | 21 | 26 | 77 |
2 | Britania Raya | 16 | 12 | 15 | 43 |
3 | RPC (Rusia) | 13 | 7 | 21 | 41 |
4 | Amerika Serikat | 11 | 7 | 4 | 22 |
5 | Ukraina | 8 | 17 | 9 | 34 |
6 | Australia | 7 | 9 | 11 | 27 |
7 | Azerbaijan | 7 | 0 | 2 | 9 |
8 | Brasil | 6 | 5 | 12 | 23 |
9 | Belanda | 6 | 5 | 5 | 16 |
10 | Italia | 5 | 7 | 6 | 18 |
... | |||||
45 | Indonesia | 0 | 1 | 2 | 3 |