KOMPAS.com - Upaya atlet-atlet kebanggaan Tanah Air untuk mengharumkan nama bangsa pada bulan kemerdekaan belum berakhir.
Saptoyoga Purnomo menjadi atlet NPC (National Paralympic Committe) Indonesia yang turut menyumbang medali pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Saptoyoga Purnomo meraih medali perunggu pada cabang olahraga (cabor) atletik nomor 100 meter T37 putra.
Klasifikasi T37 diikuti oleh atlet dengan keterbatasan gerak termasuk akibat cerebral palsy atau kelainan pada saraf pusat otak yang memengaruhi fungsi gerak, motorik, dan keseimbangan tubuh.
Baca juga: Paralimpiade Tokyo - Saptoyoga Purnomo Tembus Final dan Sempat Ukir Rekor
Pelari asal Purwokerto tersebut mengemas medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 setelah mencatatkan waktu lari 11,31 detik untuk 100 meter.
Dia kalah dari Andrei Vdovin (RPC/Rusia) di urutan kedua dengan catatan waktu 11,18 detik dan Nick Mayhugh (Amerika Serikat), 10,95 detik.
Jauh sebelum bertanding, dia sudah berambisi bisa tembus Paralimpiade Tokyo 2020.
Baginya, ajang paralimpiade merupakan puncak dari segala kejuaraan yang dia ikuti.
Soal target, atlet berusia 23 tahun dengan gangguan koordinasi gerak pada tangan dan kaki kanan itu berambisi untuk memecahkan rekor personalnya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Raih Perunggu, Saptoyoga Purnomo Tambah Medali Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Sebelumnya, rekor yang dia miliki adalah 11,41 detik yang dicetak pada Kejuaraan Dunia Paraatletik 2019 di Dubai dan menghasilkan medali perunggu di ajang tersebut.
Ambisi yang kuat tersebut berhasil dia wujudkan lewat perjuangan yang tidak mudah.
"Paralimpiade itu tujuan saya karena atlet kan tidak mungkin hanya sampai di level yang itu-itu saja," kata Saptoyoga dikutip Kompas.id yang tayang pada 24 Agustus 2021.
"Bagi saya, atlet itu harus sampai level lebih tinggi lagi, terutama dunia."
"Perjuangannya memang tidak mudah, karena harus latihan lebih keras, harus disiplin. Apalagi di masa pandemi ini, sempat ada sedikit kendala karena ada beberapa hari tidak bisa latihan," ujarnya menegaskan.
Baca juga: Someity, Maskot Paralimpiade Tokyo 2020
Selain ambisi mencetak rekor personal pada pentas Paralimpiade Tokyo 2020, dia juga punya ambisi lainnya yang untuk dicapai.
Pria yang mengidolakan Valentino Rossi itu ingin punya bengkel motor.
Rencananya, jika dia mendapat bonus dari medali yang dia raih, Saptoyoga akan membuka bengkel motor.
View this post on Instagram