KOMPAS.com - Kejuaraan olahraga multi-cabang bagi atlet penyandang disabilitas (parasports), Paralimpiade Tokyo 2020, meneruskan tradisi penggunaan maskot yang sudah berlangsung sejak 1980.
Sama seperti Olimpiade, keberadaan maskot dalam ajang Paralimpiade tentu saja memiliki peran penting dalam menunjukkan sisi lain dari gelaran olahraga multi-cabang tersebut.
Diselenggarakan setiap empat tahun sekali, Paralimpiade selalu memiliki maskot yang berbeda pada setiap penyelenggaraannya.
Pemilihan maskot sendiri tentu saja disesuaikan dengan ciri khas dari negara tuan rumah.
Baca juga: Profil Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Maskot yang terpilih untuk ajang Paralimpiade Musim Panas Tokyo 2020 adalah Someity yang memiiki warna merah muda dan putih.
Dikutip dari situs resmi Paralympic, Someity dapat menggunakan sensor yang berada di sisi kepalanya untuk kekuatan telepati, terbang menggunakan jubah pola Ichimatsu (warna merah muda) dan bahkan memindahkan objek tanpa menyentuhnya.
Someity memiliki kehadiran yang tenang dan dipandu oleh kekuatan batin yang besar, tetapi dapat menampilkan kekuatan super yang mewujudkan ketangguhan dan tekad para atlet Paralimpiade.
Baca juga: Mengenal Miraitowa, Maskot Olimpiade Tokyo 2020
Maskot satu ini sangat suka berada di alam, dan dapat berkomunikasi dengan unsur-unsur alam seperti batu dan angin.
Someity diambil dari nama salah satu jenis bunga sakura, Someiyoshino.
Selain itu, Someity juga terdengar seperti kalimat bahasa Inggris "so mighty" yang berarti sangat kuat.
Someity dapat menunjukkan kekuatan mental dan fisik yang luar biasa, mewakili atlet Paralimpiade yang mengatasi rintangan dan mendefinisikan kembali batas-batas kemungkinan, sebagai atlet penyandang disabilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.