Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Widakdo
Konsultan Media dan Komunikasi

Wartawan Harian Kompas (2002-2017), Direktur Media PSSI (2017-2020) yang kini menjadi konsultan media dan komunikasi.

Bencana Tim Mercedes di GP Azerbaijan

Kompas.com - 08/06/2021, 09:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ALIH-alih memperbaiki hasil buruk pada balapan di Monaco dua pekan lalu, tim Mercedes justru mendapatkan bencana keduanya pada balapan di Baku Azerbaijan, Minggu (6/6/2021).

Dua pebalap mereka Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas sama-sama tidak meraih poin setelah finis di posisi ke-16 dan ke-12.

Pada balapan di GP Monaco, Mercedes hanya mendapat tujuh poin dari Hamilton yang menyelesaikan balapan di urutan ketujuh.

Sementara, Bottas tidak bisa menyumbang angka karena tidak bisa melanjutkan balapan setelah ban kanan depannya tidak bisa dilepas saat menjalani pit stop.

Sebelum kejadian ini, Bottas berada di posisi kedua.

Di Azerbaijan, akhir balapan sungguh tragis untuk tim Mercedes. Apalagi drama kegagalan mereka terjadi saat restart balapan pada dua lap jelang finis.

Baca juga: Ada Apa dengan Mercedes di GP Monaco?

 

Ban depan Mobil Hamilton terkunci yang membuat dia melunjur ke luar lintasan sesaat setelah dia berhasil mendahului pebalap kedua Red Bull Sergio Perez di tikungan pertama.

Restart harus dilakukan, setelah pebalap utama Red Bull Max Verstappen yang sedang memimpin balapan mengalami insiden pecah ban di area start/finis.

Buat Hamilton dan tim Mercedes, kejadian ini memberi momen untuk merebut kemenangan. Namun, momen kemenangan hilang seketika.

Dalam rekaman radio dengan tim Hamilton mengaku membuat kesalahan dengan tombol “Magic” mobil Mercedesnya.

 

Tombol Magic adalah teknologi yang dipakai tim Mercedes untuk mengubah bias rem ke depan, sehingga pengemudi dapat menggunakan panas dari rem untuk menghangatkan ban depan sebelum memulai balapan.

Hamilton mengaku telah mematikannya, sebagaimana seharusnya sebelum start. Akan tetapi, saat berupaya menutup jalur Perez dan mengambil racing line, Hamilton sepertinya tidak sengaja menekan tombol Magic lagi.

“Perez bermanuver ke kiri dan saya pun masuk ke jalur kiri dan berupaya masuk racing line lebih dahulu. Namun, tanpa sadar, saya menekan tombol. Pada dasarnya hanya mematikan rem belakang dan hanya bagian depan yang bekerja,” jelas Hamilton seusai balapan.

Hamilton pantas kecewa. Sebab, jika bisa memenangi balapan, dia bisa membalikan keadaan dari tertinggal empat poin menjadi unggul 21 poin atas Verstappen dan memuncaki klasemen pebalap.

Jika ditinjau secara keseluruhan, sebenarnya performa Mercedes di Baku memang tidak lebih baik dari Monaco. Mobil mereka tidak tidak terlalu superior.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com