Profil Floyd Mayweather Jr, Legenda Tinju dengan Rekor Tak Terkalahkan

KOMPAS.com - Floyd Mayweather Jr merupakan salah satu petinju terbaik dalam sejarah. Legenda tinju yang kini berusia 44 tahun mengoleksi 15 gelar juara di lima kelas berbeda dan punya catatan tak terkalahkan dalam kariernya.

Floyd Mayweather lahir di Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat pada 24 Februari 1977.

Ayah Mayweather yaitu Floyd Mayweather Sr juga merupakan eks petinju.

Sebelum terjun ke tinju profesional, Floyd Mayweather Jr lebih dulu mengukir prestasi gemilang di level amatir.

Mayweather merupakan juara tiga kelas kejuaraan Golden Gloves dan menjadi juara nasional kelas bulu (featherweight) Amerika Serikat.

Baca juga: Profil Charles Oliveira, Juara Baru UFC Penerus Takhta Khabib

Pada Olimpiade Atlanta 1996, Mayweather mampu menyabet medali perunggu cabang tinju.

Floyd Mayweather melakoni debut tinju profesional dengan kemenangan atas petinju Meksiko, Roberto Apodaca, pada ronde kedua, 11 Oktober 1996.

Dua tahun setelah pertarungan debutnya, Mayweather memenangi gelar pertamanya.

Ia sukses merebut gelar juara dunia kelas bulu super WBC pada 3 Oktober 1998 usai menumbangkan Genaro Hernandez via TKO ronde kedelapan.

Gelar juara dunia tersebut membuat sang promotor, Bob Arum, meyakini bahwa Floyd Mayweather Jr bakal menjadi petinju hebat.

"Kami percaya di lubuk hati kami bahwa Floyd Mayweather adalah penerus garis yang dimulai dengan Ray Robinson, lalu Muhammad Ali, dan Sugar Ray Leonard. Kami percaya bahwa dia simbol gaya bertarung itu," ungkap Bob Arum waktu itu.

Baca juga: Kata Conor McGregor, Floyd Mayweather Jr Sok Tangguh dan Memalukan

Keyakinan Bob Arum kepada Floyd Mayweather pun menjadi nyata.

Petinju yang dijuluki Pretty Boy itu pun sukses menggoreskan tinta emas di ring tinju dunia.

Dalam perjalanan kariernya, Mayweather pun berhasil menaklukkan nama-nama hebat semisal Oscar De La Hoya, Juan Manuel Marquez, Manny Pacquiao, dan raja pound for pound masa kini, Saul "Canelo" Alvarez.

Floyd Mayweather Jr menyatakan pensiun dari tinju usai mengalahkan Andre Berto sekaligus mempertahankan gelar juara dunia kelas welter WBA, WBC, dan The Ring.