Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora soal Polemik Nagita-Raffi Ikon PON Papua: Itu Keputusan PB PON

Kompas.com - 04/06/2021, 16:53 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali angkat bicara soal pro dan kontra penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon PON 2020. 

Zainudin Amali menegaskan bahwa pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora dan Presiden Joko Widodo tidak mengetahui soal penetapan duta maupun ikon PON.

Dia mengungkapkan penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon PON Papua sepenuhnya menjadi kewenangan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) yang diketuai oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Hal tersebut Zainudin Amali sampaikan dalam konferensi pers virtual pada Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Soal Nagita-Raffi Ikon PON Papua, Menpora Segera Komunikasi ke PB PON

"Publik harus tahu penunjukkan ikon PON bukan oleh pemerintah pusat, Kemenpora, apalagi dikait-kaitkan dengan presiden," kata Zainudin Amali.

"Kami tidak tahu menahu, ini sepenuhnya keputusan PB PON yang ketua umumnya Gubernur Papua."

"Dengan kewenangan mereka, mereka memutuskan duta atau ikon untuk memeriahkan PON yaitu Nagita Slavina dan Raffi Ahmad," ujarnya melanjutkan.

Zainudin Amali menyadari betul bahwa penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon untuk mensosialisasikan event ini.

Namun, Zainudin akan tetap melakukan komunikasi dengan PB PON agar polemik ini tidak berlarut-larut. Menurutnya, PB PON harus mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Saya kira ini juga aspirasi masyarakat yang perlu diperhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON dan pihak Raffi Ahmad," ujar Zainudin Amali.

"Nagita dan Raffi profesional saja. Mereka ditunjuk dan melaksanakan tugas sebagaimana kesepakatannya, tetapi kemudian menjadi kontroversi."

"Sekali lagi kami tegaskan bahwa pemerintah pusat tidak tahu menahu soal keputusan ini. Kami tidak diajak konsultasi."

"Ini benar-benar keputusan PB PON, saya akan segera komunikasi dengan ketua harian mereka (Yunus Wonda)," ucap Zainudin Amali.

Baca juga: Polemik Nagita Slavina Jadi Ikon PON Papua, Ini Tanggapan Sesmenpora

Meski demikian, Zainudin Amali bukan ingin menganulir keputusan PB PON. Dia hanya akan memberikan masukan kepada PB PON agar isu ini tidak berlarut-larut.

Soal apakah ikon PON Papua diganti atau tidak, Zainudin Amali akan menyerahkan keputusan itu kepada PB PON.

"Ini menjadi kewenangan PB PON, tetapi kalau sudah menyangkut area publik yang akhirnya menjadi kontroversi, kami tentu akan berkomunikasi," katanya.

"Kami bukan menganulir, tetapi mengajak komunikasi supaya mereka bisa memutuskan bagaimana baiknya."

"Mungkin saja tujuan mereka menunjuk public figure yang dikenal masyarakat luas agar publikasi PON Papua ini semakin masif. Namun, ini bisa didiskusikan. Kami akan bicara dengan ketua harian PB PON," ujar Zainudin Amali.

"Kami akan serahkan kepada PB PON untuk memutuskan apakah mengganti ikon atau tidak. Kita akan kasih masukan saja," kata Zainudin Amali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com