KOMPAS.com - Pecatur putri Indonesia yang menyandang gelar Woman Grand Master (WGM), Irene Sukandar, bercerita tentang pengalamannya membentuk mental hingga menjadi tangguh ketika berhadapan dengan lawan.
WGM Irene Sukandar menceritakan pengalaman tersebut secara eksklusif dalam talkshow YouTube bertajuk "Beginu" yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
Dalam kesempatan itu, WGM Irene Sukandar lebih dulu menjelaskan bahwa dirinya mulai menggeluti olahraga catur sejak kecil.
Tepatnya, setelah melihat sang ayah mengajari Kaisar Jenius Hakiki, kakak laki-lakinya, bermain catur.
Irene Sukandar yang mengaku memiliki sifat kompetitif tak ingin kalah dari kakaknya. Dia pun meminta diajari catur oleh sang ayah.
Baca juga: Irene Sukandar dan GothamChess Bersenang-senang dalam Duel Sama Kuat
Setelah itu, ketertarikan Irene Sukandar terhadap olahraga catur semakin tumbuh hingga sang ayah melihat potensi dalam dirinya.
Pada titik itulah, Irene Sukandar yang masih belia mulai mendapat pelatihan mental di bawah arahan sang ayah.
Dia bersama kakaknya diajak ke lapak-lapak catur di pasar untuk berduel catur dengan para "pecatur jalanan".
"Salah satunya ke lapak-lapak di pasar, di Kebayoran Lama, kami naik kereta, ketika satu lapak selesai, kami pindah ke lapak lain," kata Irene Sukandar.
"Itu butuh persiapan mental, teknis, dan lain sebagainya," ucap Irene.
Baca juga: WGM Irene Sukandar Sempat Stres Saat Polemik Dewa Kipas Meledak
Setelah rutin melakukan hal tersebut, Irene merasa mulai tangguh secara mental.
"Papa mempersiapkan saya akan hal ini, yaitu pertama mental, itu pasti. Bukan hanya karena lawannya lebih senior, melainkan juga karena kondisinya di pasar, bising, di sebelah rel kereta, itu untuk menempa mental," ucap Irene.
Selain mental, Irene juga mendapatkan pembelajaran teknis dari pengalaman tersebut.
"Kalau dari sisi teknisnya juga butuh karena di catur, papa menyadari bahwa saya akan bermain dengan orang-orang yang teoretis, orang yang sama-sama belajar di catur secara teori, buku, dan lain sebagainya," kata Irene.
"Saya butuh referensi dari karakteristik orang-orang lapak yang jauh berbeda karena mereka pemain alam," ucapnya.
Baca juga: Peringkat Catur Dunia - Irene Sukandar Masuk 100 Besar Pecatur Wanita Terbaik