Alasan Aaron Ramsey Terima Pinangan Juventus dan Tinggalkan Arsenal

KOMPAS.com - Gelandang asal Wales, Aaron Ramsey, membeberkan alasannya menerima pinangan Juventus pada bursa transfer bulan Juli 2019 lalu.

Alasan itu tidak lain adalah kesempatan bisa bermain di pentas paling bergengsi Benua Eropa, Liga Champions.

Seperti diketahui, mantan tim Aaron Ramsey, Arsenal, kesulitan untuk tembus di Liga Champions sejak musim 2016-2017.

Sementara Juventus selalu bisa bermain di pentas tertinggi Benua Eropa tersebut mengingat gelar scudetto delapan kali beruntun sejak 2011-2012.

Baca juga: Ambisi Arsenal Tak Sebanding dengan Kualitas Aubameyang

"Juve adalah klub besar, salah satu yang terbesar di Eropa," kata dia.

"Salah satu alasan utama untuk datang ke Juventus adalah untuk memenangkan gelar liga dan tantangan untuk Liga Champions," kata dia.

Kesempatan itu menjadi nyata. Ramsey dipercaya sang pelatih Juve, Maurizio Sarri, untuk beraksi di pentas Liga Champions sebanyak lima kali.

Dari lima penampilannya itu, gelandang 29 tahun tersebut mampu menyumbang satu gol.

"Juve adalah klub besar, salah satu yang terbesar di Eropa. Ada klub lain yang tertarik, tetapi saya merasa paling diinginkan oleh mereka dengan sejarah yang mereka miliki."

Baca juga: Cari Pengganti Pioli, AC Milan Incar Mantan Pelatih Arsenal

"Begitu juga dengan para pemain yang mereka miliki dan mereka telah melakukannya dengan baik di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya.

"Mereka (pemain Juve) ramah dan saya ingin mencoba dan membantu berperan dalam mereka memenangkan Liga Champions."

"Mereka adalah pemenang konsisten dan itu adalah sesuatu yang ingin saya capai."

"Saya ingin pergi ke suatu tempat dan bersaing setiap musim untuk dua, tiga, empat piala," imbuh dia.

Akan tetapi, Ramsey harus sedikit bersabar mengingat wabah virus corona atau Covid-19 yang sedang bergejolak di dunia.

Baca juga: Eks Pelatih Juventus Minta Serie A Dilanjutkan hingga Tuntas

Akibat pandemi itu, Ramsey dan nyaris semua atlet di dunia harus menjalani karantina mandiri.

Selain itu, hampir semua gelaran olahraga termasuk Liga Italia dan Liga Champions juga ditangguhkan.